JaKARTA. Kualitas buruk memaksa pemerintah bersikap tegas terhadap praktik penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Ujungnya, pemerintah memangkas jumlah bank penyalur KUR menjadi tiga bank dari sebelumnya tujuh bank umum dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan, jumlah bank penyalur KUR dipangkas karena sebagian besar bank terbukti tidak siap. Indikasinya, sejumlah bank mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR tinggi. Tapi, kualitas kredit buruk tidak membuat pemerintah menghentikan KUR untuk selamanya. Setelah lama menimbang, pemerintah hanya menunjuk tiga bank yang bakal menjadi perpanjangan tangan pemerintah mengucurkan KUR. Ketiganya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Hanya 3 bank yang akan menyalurkan KUR
JaKARTA. Kualitas buruk memaksa pemerintah bersikap tegas terhadap praktik penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Ujungnya, pemerintah memangkas jumlah bank penyalur KUR menjadi tiga bank dari sebelumnya tujuh bank umum dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan, jumlah bank penyalur KUR dipangkas karena sebagian besar bank terbukti tidak siap. Indikasinya, sejumlah bank mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR tinggi. Tapi, kualitas kredit buruk tidak membuat pemerintah menghentikan KUR untuk selamanya. Setelah lama menimbang, pemerintah hanya menunjuk tiga bank yang bakal menjadi perpanjangan tangan pemerintah mengucurkan KUR. Ketiganya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI).