KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga minyak global diprediksi hanya bersifat sementara. Mengutip Bloomberg pada perdagangan Rabu (11/9) pukul 17.21 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange (Nymex) ada di US$ 58,13 per barel, naik 1,27% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 57,40 per barel. Sedangkan untuk harga minyak Brent di ICE Futures kontrak pengiriman November 2019 ada di US$ 63,05 per barel, naik 1,07% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 62,38 per barel. Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan beberapa sentimen berhasil mendorong harga minyak mentah kembali menguat. Salah satunya, munculnya spekulasi minyak mentah Iran yang terkena sanksi. Hal ini menyusul langkah Presiden AS Donald Trump untuk memecat penasihat keamanan nasional John Bolton, seorang mata-mata kebijakan Iran yang terkenal.
Hanya bersifat temporer, ini pemicu kenaikan harga minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga minyak global diprediksi hanya bersifat sementara. Mengutip Bloomberg pada perdagangan Rabu (11/9) pukul 17.21 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange (Nymex) ada di US$ 58,13 per barel, naik 1,27% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 57,40 per barel. Sedangkan untuk harga minyak Brent di ICE Futures kontrak pengiriman November 2019 ada di US$ 63,05 per barel, naik 1,07% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 62,38 per barel. Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan beberapa sentimen berhasil mendorong harga minyak mentah kembali menguat. Salah satunya, munculnya spekulasi minyak mentah Iran yang terkena sanksi. Hal ini menyusul langkah Presiden AS Donald Trump untuk memecat penasihat keamanan nasional John Bolton, seorang mata-mata kebijakan Iran yang terkenal.