Persaingan bisnis selular kini merambah ke layanan pembayaran
mobile wallet atau
mobile payment. Menyusul Telkomsel yang sudah memiliki T-Cash dan Indosat dengan Dompetku, akhir Maret 2011 lalu XL Axiata terjun ke ceruk pasar ini dengan merilis layanan sejenis bertajuk XL Tunai. Secara prinsip, sistem kerja layanan baru XL ini tak berbeda dengan dua layanan operator sebelumnya. Setelah melakukan registrasi, pelanggan mesti menyetorkan sejumlah dana kepada operator untuk menyimpan uang elektronik di kartu SIM (sim card). Setoran uang ini bisa dilakukan oleh pelanggan ponsel di gerai-gerai resmi atau tempat yang ditunjuk operator. Selanjutnya, E-money tersebut dapat digunakan untuk bertransaksi di
merchant yang telah menjalin kerja sama dengan operator.
Pengguna nomor XL yang ingin memanfaatkan XL Tunai bisa melakukan registrasi dengan mengirimkan pesan pendek (SMS) berisi *123*120#, lalu tekan OK/Yes. XL Tunai menyediakan dua macam limit, yaitu Rp 1 juta dan Rp 5 juta. Akun hingga Rp 5 juta bisa dicairkan sewaktu-waktu dengan cara menutup akun disertai dengan Personal Identification Number (PIN). Sedangkan limit Rp 1 juta sebaliknya. Limit ini bersifat fleksibel dan bisa diubah kapan pun. Total transaksi untuk kedua macam layanan XL Tunai maksimum Rp 20 juta sebulan, dan pengisian minimal Rp 25.000. XL Tunai menjanjikan bermacam transaksi pembayaran menjadi lebih mudah, aman, cepat, dan murah. Pelanggan XL bisa bertransaksi dengan ponsel, dibekali PIN untuk otorisasi. “Pelanggan juga tak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk transaksi pembayaran tagihan, termasuk pembayaran jarak jauh,” kata
Senior VP
Corporate Strategy XL Ongki Kurniawan. Sayangnya, untuk sementara waktu layanan XL Tunai masih dalam tahap uji coba. Layanan ini baru terbatas digunakan untuk transaksi pembayaran layanan XL, seperti pengisian pulsa dan pembayaran tagihan XL. Selain itu, penggunanya masih sebatas pelanggan XL di Yogyakarta, dan akan segera diperkenalkan di kota-kota lain di Indonesia. XL menargetkan bisa menggandeng setidaknya 3.000
merchant hingga akhir 2011. Pemain yang lebih lama yakni Telkomsel, telah menawarkan layanan T-Cash sejak 2007. T-Cash telah menjalin kerja sama dengan sedikitnya 260 merchant yang memiliki 7.800 titik layanan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Misalnya, gerai ritel Indomart dan Fuji Image Plaza.
Vice President T-Cash Management Telkomsel Bambang Supriogo berkata, T-Cash juga dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik PT PLN, Telkomvision, termasuk membeli tiket pesawat Garuda. “Kami juga baru menandatangani MoU dengan PT KAI buat pembelian tiket kereta api,” ujarnya. Dengan basis pelanggan yang besar, Telkomsel mampu menggenjot jumlah pengguna T-Cash dalam waktu singkat. Jika di awal tahun 2008 T-Cash baru memiliki 979 pelanggan, kini pengguna layanan ini sudah lebih dari 4 juta pelanggan.
Aktivasi T-Cash bisa dilakukan melalui SMS ke 828 maupun datang langsung ke Grapari. Untuk registrasi dikenai biaya Rp 1.000. Sedangkan untukpembayaran beberapa jenis tagihan dikenai biaya berkisar antara Rp 500 hingga Rp 3.500 per transaksi. Selain pembayaran mikro, T-Cash memungkinkan sesama pelanggan Telkomsel berkirim uang tanpa menggunakan nomor rekening bank. Syaratnya, pengirim dan penerima uang harus melakukan aktivasi layanan ini terlebih dulu. Penerima bisa mencairkan kiriman itu di cabang-cabang Indomaret dengan menunjukan SMS notifikasi pengiriman uang. Dompetku milik Indosat juga baru meluncur pada September 2010. Produk yang bisa digunakan pengguna Matrix, Mentari dan IM3 ini sudah menjangkau Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Test Test