JAKARTA. Meski menawarkan bunga 13%, produk anyar Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) tak mampu memikat investor. Sumber KONTAN mengungkapkan, pembeli produk bernama Danareksa SMF 1-KPR BTN itu hanya dua investor. Nilai pembelinya pun minim. Kedua investor tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (BTN). BRI membeli Rp 3 miliar sedang Dapen BTN senilai Rp 8 miliar. Karena yang laku hanya Rp 11 miliar, berarti masih tersisa Rp 89 miliar. Sebab, total nilai KIK-EBA kelas A yang ditawarkan bagi investor itu mencapai Rp 100 miliar. Sedangkan BTN mendapat jatah KIK-EBA kelas B senilai Rp 11 miliar atau 10% porsi total KIK-EBA sebesar Rp 111 miliar.
Hanya Dua Investor Membeli KIK-EBA
JAKARTA. Meski menawarkan bunga 13%, produk anyar Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) tak mampu memikat investor. Sumber KONTAN mengungkapkan, pembeli produk bernama Danareksa SMF 1-KPR BTN itu hanya dua investor. Nilai pembelinya pun minim. Kedua investor tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (BTN). BRI membeli Rp 3 miliar sedang Dapen BTN senilai Rp 8 miliar. Karena yang laku hanya Rp 11 miliar, berarti masih tersisa Rp 89 miliar. Sebab, total nilai KIK-EBA kelas A yang ditawarkan bagi investor itu mencapai Rp 100 miliar. Sedangkan BTN mendapat jatah KIK-EBA kelas B senilai Rp 11 miliar atau 10% porsi total KIK-EBA sebesar Rp 111 miliar.