Hanya dua saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (18 September 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (18/9) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memerah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 12,47 poin (-0,21%), sebelum mendarat di angka 5.811,79.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut merah. Turun 1,69 poin (-0,18% ), LQ45 berakhir di 912,28.

Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan AKR Corporindo Tbk (AKRA), berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,84 kali, 4,33 kali, dan 6,36 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDYLPPFWSBPBBNI,  PTBAMNCN, dan INKP.


No. Kode Harga (17/9) Harga (18/9) PBV (kali) PER (kali)
1 WSKT 1.720 1.695 0.88 3.84
2 SRIL 342 342 1.00 4.33
3 AKRA 3.580 3.550 1.45 6.36
4 INDY 2.800 2.810 0.89 6.66
5 LPPF 6.425 6.250 7.80 6.78
6 WSBP 356 354 1.29 6.81
7 BBNI 7.225 7.225 1.34 9.05
8 PTBA 3.930 4.130 3.67 9.24
9 MNCN 835 835 1.13 9.38
10 INKP 17.100 17.000 1.84 9.48
Sumber: RTI

Merahnya bursa saham tercermin pada daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil. Lima saham dalam daftar ini turun dibanding hari sebelumnya. Mereka adalah WSKT, AKRA, Matahari Department Store Tbk (LPPF), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP),  dan Indiah Kiat Pulp & Paper Tk (INKP).

Hanya dua saham yang mengalami kenaikan harga saham, yaitu Indika Energy Tbk (INDY) dan Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sisa saham yang lain, yaitu SRIL, Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tidak mengalami perbedaan harga dari harga sebelumnya. 

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana