KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain mencatat penawaran yang lebih rendah ketimbang dua pekan lalu, lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (19/1) juga mencatat penyerapan di bawah target indikatif. Jumlah penawaran yang masuk kali ini hanya Rp 55,18 triliun. Turun agak dalam jika dibanding lelang SUN dua pekan lalu, Selasa (5/1), yang sebesar Rp 97,17 triliun. Lelang SUN kedua di tahun ini mengindikasikan minat investor terhadap pasar SUN Indonesia sedang turun. Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 22,45 triliun. Jumlah tersebut di bawah target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 35 triliun. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penyerapan yang di bawah target ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk menyeimbangkan
yield di pasar primer dan pasar sekunder.
“Pada lelang kali ini,
yield yang diminta peserta agak cukup tinggi, oleh karena itu pemerintah tidak banyak memenangkan agar
yield di pasar primer dan pasar sekunder seimbang. Selain itu, ini juga upaya pemerintah agar
cost of fund tidak terlalu besar,” terang Ramdhan ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/1).
Baca Juga: Tekanan eksternal bikin penawaran masuk pada lelang SUN hari ini turun Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf juga sepakat bahwa pemerintah berupaya menjaga biaya dana agar tidak naik. Selain itu, dia menilai keputusan pemerintah yang menyerap di bawah target sebagai bentuk
bargaining power. “Seiring permintaan yang masuk tidak sebesar lelang sebelumnya, pada akhirnya pemerintah menurunkan jumlah yang dimenangkan. Semoga pelaku pasar melihat ini sebagai pesan bahwa pemerintah tidak dalam posisi terlalu tertekan butuh dana sehingga harus memenangkan jumlah penawaran yang sesuai target,” tambah Dimas. Pada lelang kali ini, seri FR0087 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi seri yang paling banyak diburu dengan jumlah penawaran mencapai 31,39 triliun. Seri ini sekaligus jadi yang paling banyak dimenangkan, yakni Rp 8,45 triliun. “Perbankan jadi yang paling banyak mengincar seri FR0087. Seri ini kan juga yang paling likuid, jadi di saat ada kekhawatiran seperti saat ini, tentu seri ini jadi incaran karena dengan mudah dapat diperjualbelikan di pasar sekunder,” tutur Ramdhan.
Baca Juga: Utang pemerintah tembus Rp 6.000 triliun, rasio terhadap PDB naik ke 38,68% Pemerintah pun berencana akan mengadakan lelang SUN tambahan
(greenshoe option) pada hari ini, Rabu (20/1). Lelang ini akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB. Pada lelang tambah ini, pemerintah mematok target maksimal sebesar Rp 28,05 triliun. Berikut daftar lengkap seri yang dimenangkan pada lelang kemarin, beserta
yield rata-ratanya: 1. Seri SPN 03210420 yang jatuh tempo pada 20 April 2021. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 750 miliar dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 2,97%. 2. Seri SPN 12220106 yang jatuh tempo pada 6 Januari 2022. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 2,45 triliun dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 3,21%. 3. Seri FR0086 yang jatuh tempo pada 15 April 2026. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 1,95 triliun dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 5,2%. 4. Seri FR0087 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 8,45 triliun dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 6,22%. 5. Seri FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 2,8 triliun dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 6,21%.
6. Seri FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 7,15 triliun dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 6,84%. 7. Seri FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 900 miliar dengan
yield rata-rata yang dimenangkan 6,69%.
Baca Juga: Catat jadwal penerbitan enam SBN ritel tahun ini, paling dekat ORI019 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati