KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi dollar Amerika Serikat (AS) yang sudah mulai jenuh beli (overbought) membuat mata uang utama lainnya sedikit terangkat. Di antaranya poundsterling yang menutup pekan lalu dengan penguatan pasca sempat tertekan isu Brexit yang kembali mengeruh. Namun, penguatan ini diproyeksi bersifat teknikal semata. Mengutip Bloomberg, Jumat (13/7) pasangan mata uang GBP/US$ ditutup di posisi 1,3222 atau menguat 0,12% dari posisi sebelumnya. Namun, jika dihitung dalam sepekan poundsterling masih melemah 0,46% terhadap dollar AS. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, menilai, mata uang Sterling tengah mengalami penguatan akibat rebound teknikal. Sebelumnya, poundsterling sempat tertekan pasca Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa hubungan perdagangan AS dan Inggris berpotensi berakhir jika hard-Brexit terjadi.
Hanya rebound teknikal, tren Poudsterling masih bearish terhadap dollar AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi dollar Amerika Serikat (AS) yang sudah mulai jenuh beli (overbought) membuat mata uang utama lainnya sedikit terangkat. Di antaranya poundsterling yang menutup pekan lalu dengan penguatan pasca sempat tertekan isu Brexit yang kembali mengeruh. Namun, penguatan ini diproyeksi bersifat teknikal semata. Mengutip Bloomberg, Jumat (13/7) pasangan mata uang GBP/US$ ditutup di posisi 1,3222 atau menguat 0,12% dari posisi sebelumnya. Namun, jika dihitung dalam sepekan poundsterling masih melemah 0,46% terhadap dollar AS. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, menilai, mata uang Sterling tengah mengalami penguatan akibat rebound teknikal. Sebelumnya, poundsterling sempat tertekan pasca Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa hubungan perdagangan AS dan Inggris berpotensi berakhir jika hard-Brexit terjadi.