Hanya satu saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (24 September 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (24/9) Bursa Efek Indonesia (BEI) membara kembali. Ketika perdagangan di bursa berakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 75,52 poin (-1,27%), sebelum mendarat di angka 5.882,22.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut longsor. Ambrol 15,43 poin (-1,64%), LQ45 berakhir di 928.

Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan AKR Corporindo Tbk (AKRA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,92 kali, 4,41 kali, dan 6,34 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDYWSBPLPPFPTBABBNIMNCN, dan ITMG.


Saham Elnusa Tbk (ELSA) yang semula masih ada dalam daftar ini, tergusur oleh saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

No. Kode Harga (21/9) Harga (24/9) PBV (kali) PER (kali)
1 WSKT 1.735 1.730 0,89 3,92
2 SRIL 344 348 1,02 4,41
3 AKRA 3.590 3.540 1,44 6,34
4 INDY 2.810 2.760 0,87 6,54
5 WSBP 358 356 1,29 6,85
6 LPPF 6.675 6.675 8,33 7,24
7 PTBA 4.170 4.120 3,67 9,22
8 BBNI 7.650 7.375 1,37 9,24
9 MNCN 860 845 1,14 9,49
10 ITMG 26.400 25.425 2,22 9,69
Sumber: RTI

Suramnya bursa saham tampak pada daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil ini. Hanya satu saham yang naik harga, yaitu SRIL. Satu saham yang lain tidak berubah harga, yaitu Matahari Department Store (LPPF).

Nah, delapan saham yang lain serentak turun harga. Mereka adalah WSKT, AKRA, Indika Energi Tbk (INDY), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Bukit Asam Tbk (PTBA), , Bank Negara Indonesia Tbk (BBTN), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan ITMG. 

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana