KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (30/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup hijau. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) naik 29,46 poin (0,46%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.455,35.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 5,86 poin (0,58%) menuju 1.019,33. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga hijau. Indeks terbitan Kompas ini bertambah 7,14 poin (0,55%), lalu mendarat di 1.313,93.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP), Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA), dan Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL) berada di posisi tiga pertama daftar saham
LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,75 kali, 5,45 kali, dan 5,60 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
ITMG,
ADRO,
WSKT,
UNTR,
MNCN,
TKIM, dan
BBTN. Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, lima saham turun harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah ERAA, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Adaro Energy Tbk (ADRO), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Tiga saham yang lain naik harga dari penutupan sebelumnya. Saham-saham itu adalah SRIL, United Tractor Tbk (UNTR), dan Tjiwi Kima Tbk (TKIM).
Adapun dua saham yang tidak berubah harganya ketimbang harga penutupan sebelumnya adalah INKP dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (29/4) | Harga (30/4) | PBV | PER |
INKP | 7.400 | 7.400 | 0,74 | 4,75 |
ERAA | 1.605 | 1.450 | 0,96 | 5,45 |
SRIL | 334 | 336 | 0,92 | 5,6 |
ITMG | 19.975 | 19.225 | 1,55 | 5,73 |
ADRO | 1.315 | 1.305 | 0,67 | 6,9 |
WSKT | 2.170 | 2.120 | 1 | 7,26 |
UNTR | 26.950 | 27.175 | 1,7 | 8,3 |
MNCN | 960 | 940 | 1,26 | 8,79 |
TKIM | 9.425 | 10.075 | 1,75 | 8,81 |
BBTN | 2.530 | 2.530 | 1,09 | 9,27 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat