KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah hapus buku yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri Tbk tercatat naik 2,01% secara tahunan (YoY) di Juni 2026. Hal tersebut sejalan dengan upaya bank untuk menjaga kualitas portofolio kredit dan mempertahankan neraca yang sehat. Secara rinci, pada periode enam bulan pertama tahun ini, bank berkode emiten
BMRI ini melakukan hapus buku senilai Rp 7,37 triliun. Sementara itu, pada periode sama tahun lalu, bank melakukan hapus buku senilai Rp 7,23 triliun. “Proses hapus buku di Bank Mandiri dilakukan secara prudent terhadap debitur kredit yang sudah tidak memiliki prospek perbaikan dan telah dibentuk pencadangan secara penuh,” ujar
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman, Selasa (6/8). Ali bilang peningkatan hapus buku relatif rendah jika dibandingkan dengan peningkatan baki debet portofolio kredit bank sebesar 21,47% YoY, dengan tingkat kualitas portofolio kredit baik dari sisi rasio NPL maupun LAR yang secara konsisten mengalami perbaikan.
Baca Juga: Kabar Baik, Bank Mandiri Siap Jual Lebih Dari 8.900 Aset di Lelang Festival 2024 Ia menyebutkan peningkatan hapus buku terbesar terjadi pada segmen mikro banking baik dari sisi mikro produktif maupun mikro konsumtif. Menurutnya, ini akibat penurunan daya beli masyarakat yang juga tercermin dari pemburukan kualitas portofolio ritel perbankan secara nasional. Lebih lanjut, dalam melakukan ekspansi kredit, Ali bilang bank berlogo pita emas ini memiliki strategi pertumbuhan berdasarkan pendekatan ekosistem
wholesale maupun sektor unggulan di wilayah untuk mengantisipasi kondisi ekonomi yang
unpredictable, diperkuat dengan pembentukan pencadangan di level yang konservatif dengan NPL coverage di level 332%.
“Sehingga ke depannya, diproyeksikan kredit ritel akan terus tumbuh dengan kualitas yang semakin membaik dan tingkat hapus buku yang semakin terjaga,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari