JAKARTA. Citi Country Officer Indonesia Tigor M Siahaan mengatakan perkembangan golongan masyarakat kelas menengah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan. Namun, pertumbuhan tersebut berisiko kepada jebakan masyarakat kelas menengah atau middle income trap. "Setidaknya ada 13 negara di dunia yang berhasil lolos dari middle income trap, seperti contohnya Taiwan dan Korea Selatan. Kuncinya, menurut saya, ada dua hal. Pertama, infrastruktur dan kedua, perkembangan sumber daya manusia melalui pendidikan," kata Tigor, Rabu (16/4/2014). Khusus untuk Indonesia, Tigor mengungkapkan setidaknya ada tiga hal kunci agar Indonesia dapat lolos dari jebakan masyarakat kelas menengah, antara lain infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, dan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Tahun ini diprediksi subsidi BBM mencapai Rp 350 triliun. Artinya Rp 1 triliun per hari," ujar dia. Tigor memberi contoh, pembangunan bandara internasional Kuala Namu yang baru-baru ini diresmikan memakan biaya Rp 6 triliun. Itu berarti anggaran subsidi BBM selama 6 hari dapat dimanfaatkan untuk membangun proyek infrastruktur sekelas bandara internasional. "Bayangkan saja, berapa banyak infrastruktur yang dapat dibangun jika kita menghemat BBM. Oleh karena itu, ada baiknya dana subsidi BBM digunakan untuk pembangunan negara," kata dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hapus subsidi BBM kunci lolos middle income trap
JAKARTA. Citi Country Officer Indonesia Tigor M Siahaan mengatakan perkembangan golongan masyarakat kelas menengah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan. Namun, pertumbuhan tersebut berisiko kepada jebakan masyarakat kelas menengah atau middle income trap. "Setidaknya ada 13 negara di dunia yang berhasil lolos dari middle income trap, seperti contohnya Taiwan dan Korea Selatan. Kuncinya, menurut saya, ada dua hal. Pertama, infrastruktur dan kedua, perkembangan sumber daya manusia melalui pendidikan," kata Tigor, Rabu (16/4/2014). Khusus untuk Indonesia, Tigor mengungkapkan setidaknya ada tiga hal kunci agar Indonesia dapat lolos dari jebakan masyarakat kelas menengah, antara lain infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, dan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Tahun ini diprediksi subsidi BBM mencapai Rp 350 triliun. Artinya Rp 1 triliun per hari," ujar dia. Tigor memberi contoh, pembangunan bandara internasional Kuala Namu yang baru-baru ini diresmikan memakan biaya Rp 6 triliun. Itu berarti anggaran subsidi BBM selama 6 hari dapat dimanfaatkan untuk membangun proyek infrastruktur sekelas bandara internasional. "Bayangkan saja, berapa banyak infrastruktur yang dapat dibangun jika kita menghemat BBM. Oleh karena itu, ada baiknya dana subsidi BBM digunakan untuk pembangunan negara," kata dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News