Hara pertemukan petani dengan perusahaan finansial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hara merangsek bersama perusahaan rintisan atau startup lain ke pasar. Bedanya: Hara masuk sebagai aplikasi yang menyediakan data berbasis teknologi blockchain di industri pertanian.

Dengan data tersebut, perusahaan ini berusaha untuk membuka akses kepada petani atas layanan finansial yang sebelumnya sulit dijangkau akibat terbatasnya ketersediaan data yang akurat.

Hara mengumpulkan, dan memverifikasi data melalui Kader Pertanian atas persetujuan petani dan membangun kerja sama dengan perusahaan-perusahaan atau stakeholder yang terlibat di sektor pertanian, seperti perusahaan finansial formal, asuransi pertanian, dan penyedia alat-alat pertanian.


Hasilnya, semua pihak terkait dalam ekosistem pertanian menjadi terhubung dengan pertukaran data tersebut.

Baca Juga: Ratusan miliar dana investor mengalir deras ke startup kopi

Hara juga menjadi jembatan yang menghubungkan petani dengan stakeholder yang membutuhkan lewat data-data yang sudah dikumpulkan. Misalnya dari data luas lahan, lokasi, dan lain sebagainya.

Sejak berdiri tahun 2015, Hara mengumpulkan lebih dari 27.500 petani yang dikelola lebih dari 800 Kader Pertanian yang aktif di  Hara. Data petani ini nantinya digunakan untuk membuat penilaian kredit atau asuransi pertanian dengan tepat dan akurat.  

Dengan tingkat pembayaran balik petani Hara 98%, menjadi bukti bahwa petani dapat diandalkan sehingga nasabah perbankan.

Untuk Kader Pertanian yang masuk dalam ekosistem Hara, mereka akan bertugas mengumpulkan informasi dengan menggunakan aplikasi Hara dengan menjalin hubungan dengan para petani di desa.

Baca Juga: Eragano, tempat bertemu petani dan pembeli

Adapun dengan mendaftar dalam ekosistem Hara, petani dapat mengakses berbagai hal seperti program pembiayaan dan asuransi pertanian.

Hara juga menyediakan Hara Depo, atau Depo Tani, untuk membuka petani atas akses barang pertanian. Depo ini juga sekaligus mengajarkan teknik berwirausaha dan pertanian, dan melengkapi Depo dengan sistem manajemen guna mempermudah proses pencatatan usaha.

Hasilnya, jika memenuhi syarat Depo Tani dapat dengan mudah mengajukan fasilitas keuangan. Sampai saat ini, Hara sudah memiliki 165 Depo Tani yang aktif.

Larissa Sidarto, Director of Business Development and Marketing Hara menjelaskan dengan data-data informasi yang dimilikinya, untuk proses pembelian data, Hara bekerja sama dengan perusahaan yang membutuhkan akses informasi.

Misalnya, pembiayaan usaha pertanian dengan bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) serta Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah. Kemudian untuk proteksi atau perlindungan lahan pertanian, pihaknya bekerja sama dengan insurtech Qoala untuk membuat proses pendaftaran dan klaim asuransi apabila gagal panen lebih mudah untuk petani.

“Kami akan terus mendorong agripreneurs yang saat ini baru kami operasikan di Jawa Timur, ke depannya tentu kami akan ekspansi,” jelas Larissa. Rencananya, untuk memperluas kerja sama lebih banyak bank, perusahaan pembiayaan, dan tekfin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon