Harap-Harap Cemas Inflasi AS, Harga Bitcoin Jatuh ke Bawah US$ 40.000



KONTAN.CO.ID - Lonjakan harga Bitcoin hanya bertahan sehari. Setelah sempat menembus US$ 42.000, harga mata uang kripto terbesar di dunia dari sisi market cap itu kembali jatuh ke bawah US$ 40.000 pada Kamis (10/3).

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Kamis (10/3) pukul 13.50 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 39.309,18 atau turun 5,34% dalam 24 jam terakhir. Sementara harga Ethereum melorot 4,59% ke posisi US$ 2.591,69.

Kemudian, harga Solana merosot 6,39% menjadi US$ 82,48, harga Avalanche anjlok 7,47% ke US$ 72,98, harga Dogecoin turun 4,51% jadi US$ 0,1161, dan harga Shiba Inu turun 5,06% ke posisi US$ 0,00002292.


Baca Juga: Perintah Eksekutif Biden soal Kripto Terbit, Harga Bitcoin Melonjak Tembus US$ 40.000

Mengutip CoinGape, para trader mengambil sikap hati-hati sebelum data inflasi AS rilis yang kemungkinan menunjukkan lonjakan besar-besaran dalam indeks konsumen pada Februari. 

Sejumlah pihak memperkirakan, inflasi AS bulan lalu mencapai 7,9%, laju tercepat dalam hampir 40 tahun terakhir.

Tren kenaikan inflasi negatif untuk harga Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir, karena kecenderungan mata uang kripto tertua di dunia ini berperilaku seperti aset yang digerakkan oleh risiko. 

Misalnya, harga Bitcoin merosot hampir 5% sebagai reaksi terhadap lonjakan inflasi AS pada Januari sebesar 7,5%.

Editor: S.S. Kurniawan