Harap-Harap Cemas Menanti January Effect Datang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum melaju kencang, tapi peluang January Effect masih bisa diharapkan untuk mendorong indeks komposit ini. Adapun sepanjang tahun berjalan ini, IHSG sudah naik 0,15% ke posisi 6.860,85 per Selasa (24/1).

Kinerja IHSG hanya lebih bagus India di kawasan Asia Pasifik. Kendati begitu, Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro menilai January Effect berpotensi datang pekan ini hingga pekan depan. 

"Seiringan dengan rilis laporan keuangan big caps yang memuaskan investor sehingga bisa mendorong kenaikan harga sahamnya dan berpengaruh pada IHSG," kata Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).


Baca Juga: Saham Emiten Rokok Menguat Sepekan Terakhir, Sinyal Koleksi?

Apalagi kinerja empat bank besar di Indonesia masih akan positif. Teranyar PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 18,3 triliun atau melesat 68% di 2022.

"Ini bisa menjadi booster apalagi laporan keuangan yang akan dirilis bank-bank big four yang diprediksi mencatat penguatan kinerja laporan keuangan secara penuh di 2022," tandas dia. 

Di lain sisi, kalau diperhatikan investor asing perlahan mulai kembali ke pasar saham dalam negeri. Selasa (24/1) asing mencatatkan beli bersih atau net buy Rp 156,66 miliar. 

Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat Pada Rabu (25/1)

Nico menilai berangsurnya aliran dana asing ke pasar saham karena meningkatnya persepsi positif investor terhadap penguatan fundamental domestik. 

Untuk 2023 ini dia rekomendasinya sektor bank, batubara dan konsumer. Pilihan sahamnya jatuh pada BMRI, ADRO, dan ICBP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati