JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) tengah mematangkan konsep diversifikasi usaha yang akan direalisasikan tahun depan. Rencananya, emiten berkode saham PTPP itu akan membentuk dua anak usaha yang masing-masing menjalankan bisnis perhotelan dan pabrik beton pracetak atau precast. Di bisnis perhotelan, PTPP tergolong masih pemain baru. Emiten konstruksi yang turut serta membangun proyek monumental Hotel Indonesia tahun 1962 itu, baru terjun di bisnis hotel tahun 2009. Kala itu, PTPP membangun Park Hotel di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Rupanya, eksperimen itu membuahkan hasil. Mereka bahkan kembali membuka Park Hotel di Jalan PHH Mustafa, Bandung, bulan November 2012. Potensi besar bisnis perhotelan menyebabkan perusahaan yang dulu bernama PT Pembangunan Perumahan (persero) ini, memutuskan untuk lebih serius. Seiring rencana pendirian anak usaha perhotelan di tahun 2013 mendatang, PTPP menargetkan pembangunan dua hotel baru di Bali dan Lombok.
Selain hotel, PTPP juga menyiapkan lini bisnis lain, yakni beton pra cetak. Pabrik precast itu sudah berdiri di Bojonegoro. Pada paparan publik awal bulan ini, manajemen PTPP mengatakan, pabrik precast itu telah memproduksi tiang pancang precast berdiameter 800 milimeter (mm) dan 1.000 mm, dengan mutu beton K700 serta panjang 6 meter-32 meter. Kapasitas produksi precast PTPP berkisar 500 meter per hari untuk precast diameter 800 mm. Sedangkan untuk precast diameter 1.000, produksinya 500 m per hari. Pabrik yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 30 miliar itu, ditargetkan bisa menyokong pendapatan PTPP hingga Rp 20 miliar per tahun. Tampaknya, aksi emiten pelat merah ini mendapat respon positif dari pasar. Harga saham PTPP terus naik dan Rabu (28/11), berakhir di level Rp 860 per saham atau naik 1,18%. Harga ini adalah yang tertinggi di tahun ini. Boleh jadi, sejumlah rencana yang PTPP umumkan telah mendorong minat investor masuk ke saham ini Prospek positif Sejumlah analis pun merekomendasikan investor untuk membeli saham PTPP.