Harapan DEWG Keempat Bisa Merampungkan Paket Bali



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Ekonomi digital menjadi salah satu solusi untuk keluar dari pandemi COvid-19 dan ketidakstabilan global dalam Presidensi G20.

Untuk ituah Kementerian KOmunikasi dan Informatika (Kominfo) berharap agar dalam perhelatan G20 Digital Economy Working Group (DEWG) yang keempat yang berlangsung 29-30 Agustus 2022, bisa menghasilkan kesepakatan di bidang ekonomi digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate pun berharap pertemuan tersebut menjadi titik terakhir untuk merumuskan Paket Bali (Bali Packages) yang bisa dibawa ke pertemuan selanjutnya.


Maklum, untuk membahas rekomendasi digital berlabel Paket Bali tersebut, sudah berlangsung hampir satu tahun yang membahas tiga isu prioritas DEWG. 

“Dan tinggal selangkah lagi untuk menyimpulkan dokumen Paket Bali sebagai bagian diskusi konektvitas digital dan pemulihan usai Covid-19,” kata Menkominfo Johnny, Senin (29/8).

Baca Juga: Menkominfo Buka DEWG Keempat

Adapun kelompok kerja ekonomi digital sudah mencapai kesimpulan tentang beberapa topik pembahasan. Yakni mulai dari People-Centered Digital Connectivity, Digital Security as Key Enabler to Support Business Continuity, G20 Digital Innovation Network, Digital Transformation Expo dan ITU’s Smart Village and Smart Island Initiative.

Sedangkan isu prioritas lainnya yang perlu ada pembahasan lebiih lanjut adalah terkait keterampilan digital dan literasi digital. Ini masih ditambah lagi tentang pembahasan  Data Free Flow with Trust (DFFT) dan Cross-Border Data Flow (CBDF).

Menkominfo berharap para peserta DEWG keempat bisa menuntaskan paket bali.

Baca Juga: Arus Data Lintas Negara Jadi Prioritas Topik Digital G20

Ia mengingatkan hasil tersebut sudah ditunggu di dalam agenda  Digital Innovation Network G20 akan diselenggarakan pada pekan kedua hingga keempat September 2022 di Bali. Pertemuan tersebut akan mengacu dari kesimpulan pertemuan 4th DEWG Meeting.

Untuk bisa memberi pencerahan kepada peserta DEWG, Industry Task Force (ITF) DEWG  mempertunjukkan adopsi teknologi digital Indonesia kepada seluruh delegasi dari negara anggota G20 sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan industri.

Mulai dari program kartu prakerja, Goto, mitra Bukalapak, GudangAda dan lainnya.

Adapun para delegasi yang hadir antara lain dari  Australia, Brazil, Kanada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Secara virtual yakni  Argentina.

Beberapa negara undangan yang hadir Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Persatuan Arab Emirat (UAE).

Sedangkan perwakilan organisasi internasional antara lain International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN- ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), and Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Islamic Development Bank (ISDB). 

Di samping itu juga ada dari National Knowledge Partner Universitas Padjadjaran; Universitas Indonesia; dan Universitas Gadjah Mada.

Serta tidak ketinggalan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri dan Badan Siber dan Sandi Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon