Harapan pebisnis terhadap presiden terpilih



JAKARTA. Meski dua kubu calon presiden dan wakil presiden saling klaim memenangi pemilihan presiden (pilpres) hasil hitungan cepat atau quick count, pengusaha mengingatkan bahwa  masih ada pekerjaan besar yang bakal menanti presiden baru.

Sebagai salah satu pelaku di bisnis transportasi, PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) sangat berharap presiden baru nanti betul-betul memperhatikan infrastruktur, terutama perbaikan jalan raya. "Saya berharap presiden baru nanti bisa memperbaiki jalan secara merata karena ini salah satu aspek penting bagi perkembangan bisnis transportasi," kata Angretha Chandra, Direktur Panorama Transportasi  kepada KONTAN, Rabu (9/7).

Deden Rochmawati, General Manager Corporate Affair PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) juga mengamini. Ia pun sangat berharap pemerintah segera mempercepat tender proyek infrastruktur. "Terutama untuk proyek dengan skema public private partnership (PPP)," ucapnya.


Selain itu, Angretha juga berharap, pemerintah baru nanti bisa menjaga nilai kurs rupiah yang hingga kini masih terpuruk. Kondisi ini penting bagi Panorama. Bila rupiah bisa kembali menguat, harga kendaraan seperti bus diprediksi bisa segera turun.

Vidjongtius, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk sependapat dengan Angretha. Terutama soal mata uang Garuda bisa kembali stabil dan perkasa. "Ini yang paling penting penguatan kurs rupiah," katanya lebih lanjut.

Sebagai perusahaan farmasi, perusahaan berkode saham KBLF Ini memang sangat berkepentingan terhadap kestabilan mata uang rupiah. Sebab,sebagian besar bahan baku farmasi pada umumnya, masih impor.

Sedangkan Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Johanes Mardjuki juga menyatakan optimistis presiden pilihan rakyat nantinya bisa membenahi masalah infrastruktur. Laiknya pebisnis transportasi, infrastruktur yang terhambat sudah pasti bakal menahan laju proyek properti. "Banyak akses menuju proyek, seperti jalan tol atau jembatan, yang pembangunannya berjalan lambat. Tidak jarang kalangan swasta yang harus bikin sendiri sendiri," ujar Johanes.

Selain itu, Johanes juga berharap presiden terpilih bisa mempercepat proses perizinan. "Sebaiknya perizinan dibuat online saja supaya lebih transparan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon