Harapan penguatan rupiah disulut kenaikan bunga BI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7-DRR menjadi 5,25% memberi harapan rupiah bisa menguat di awal pekan ini. Pasar diprediksi merespons positif hal ini.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong menilai keputusan BI menaikkan bunga acuan adalah tepat. "Hal itu bisa mendorong rupiah kembali menguat," kata dia.

Meski demikian, penguatan rupiah hanya sementara. Data inflasi yang diumumkan hari ini akan mempengaruhi rupiah. Jika angkanya jelek, rupiah bisa melemah lagi.


Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri meyakini bank sentral akan terus berada di pasar untuk mengintervensi dan memastikan nilai tukar rupiah tidak melemah terlalu tajam. Saat ini sentimen negatif pasar valuta regional cukup besar. Selain kenaikan suku bunga The Fed yang agresif, rupiah juga terpapar sentimen perang dagang.

Efek perang dagang memukul rupiah lantaran China memutuskan melemahkan kurs yuan agar produknya tetap kompetitif. “Mata uang di negara emerging market lantas ikut melemah,” jelas Reny.

Ia memperkirakan hari ini (2/7) kurs rupiah akan menguat dan bergerak di kisaran Rp 14.100 hingga Rp 14.300 per dollar AS. Adapun Lukman memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.280-Rp 14.330 per dollar AS.

Jumat (29/6) lalu, kurs spot rupiah naik 0,44% ke Rp 14.330 per dollar AS. Tapi di saat yang sama, kurs tengah BI melemah 0,93% menjadi Rp 14.404 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia