Harapan stimulus baru The Fed dan vaksin sokong rupiah di awal pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri serta harapan adanya stimulus baru dari The Fed berpotensi menguatkan nilai tukar rupiah di awal pekan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/7), rupiah melemah 0,21% ke Rp 14.610 per dolar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,37% ke Rp 14.614.

Baca Juga: Mirip masa Perang Dingin, AS dan China berlomba kirim misi ke Planet Mars


Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan rupiah berpotensi menguat karena tersokong sentimen positif dari vaksin Covid-19 dari China yang sudah sampai dan dikembangkan di dalam negeri.

Sentimen eksternal seperti harapan adanya paket stimulus tambahan dari The Fed juga berpotensi menyokong penguatan rupiah.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana juga berharap rupiah bisa menguat karena didukung indeks dolar AS dalam tren menurun. Selain itu, risiko pandemi menurun karena adanya vaksin.

Baca Juga: Indonesia gandeng Australia untuk hidupkan kembali sektor pariwisata

Namun, makin meningkatnya tensi ketegangan AS dan China berpotensi membalikkan arah rupiah menjadi melemah kembali.

Alwi memproyeksikan pergerakan rupiah di Senin (27/7) Rp 14.350 per dollar AS hingga Rp 14.670 per dollar AS. Sementara, Fikri memproyeksikan rupiah di rentang Rp 14.550 per dollar AS hingga Rp 14.650 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli