TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dilanda aksi jual pagi ini (30/8). Alhasil, pada pukul 09.19 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 9.041,10. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 748,16. Dalam setiap delapan saham yang melorot, terdapat lima saham yang naik. Sejumlah saham berkapitalisasi besar menunjukkan penurunan. Beberapa di antaranya yakni: Nissan Motor Co yang turun 0,5% dan Yamada Denki Co turun 1,8%. Meski demikian, ada pula saham yang mencatatkan kenaikan. Salah satunya saham Softbank Corp yang naik 1,6%.Penurunan bursa Jepang terjadi setelah data Produk Domestik Bruto AS mencatatkan kenaikan lebih tinggi dibanding prediksi pelaku pasar. Kondisi ini memudarkan harapan investor mengenai spekulasi kebijakan stimulus oleh the Federal Reserve. "Investor yang berharap Bernanke akan segera mengumumkan mengenai QE3 kemungkinan akan kecewa. Hal ini yang lantas mendorong aksi jual terhadap aset-aset berisiko. Saat ini masih bukan waktu yang tepat untuk bertaruh mengenai kemampuan bank sentral dalam melakukan intervensi di pasar," jelas Mikio Kumada, global strategist LGT Capital Management.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harapan stimulus memudar, bursa Jepang memerah
TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dilanda aksi jual pagi ini (30/8). Alhasil, pada pukul 09.19 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 9.041,10. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 748,16. Dalam setiap delapan saham yang melorot, terdapat lima saham yang naik. Sejumlah saham berkapitalisasi besar menunjukkan penurunan. Beberapa di antaranya yakni: Nissan Motor Co yang turun 0,5% dan Yamada Denki Co turun 1,8%. Meski demikian, ada pula saham yang mencatatkan kenaikan. Salah satunya saham Softbank Corp yang naik 1,6%.Penurunan bursa Jepang terjadi setelah data Produk Domestik Bruto AS mencatatkan kenaikan lebih tinggi dibanding prediksi pelaku pasar. Kondisi ini memudarkan harapan investor mengenai spekulasi kebijakan stimulus oleh the Federal Reserve. "Investor yang berharap Bernanke akan segera mengumumkan mengenai QE3 kemungkinan akan kecewa. Hal ini yang lantas mendorong aksi jual terhadap aset-aset berisiko. Saat ini masih bukan waktu yang tepat untuk bertaruh mengenai kemampuan bank sentral dalam melakukan intervensi di pasar," jelas Mikio Kumada, global strategist LGT Capital Management.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News