KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kabar baik dari pengembangan vaksin corona, terutama yang dikembangkan oleh dua perusahaan farmasi yakni BioNTech asal Jerman dan Pfizer. Dalam pernyataan dari perusahaan tersebut, Rabu (1/7) vaksin corona yang dikembangkannya menunjukkan bukti ada potensi dan toleransi yang baik saat diujicoba untuk pertama kali kepada manusia. Asal tahu saja, vaksin besutan BioNTech dan Pfizer tersebut adalah satu dari 17 vaksin corona yang diujicoba kepada manusia. Saat ini, corona sudah menginfeksi hingga 10,5 juta orang di dunia dan menewaskan setengah juta orang. Dari total vaksin tersbut, ada empat vaksin corona yang menunjukkan adanya harapan untuk diujicoba ke manusia. Selain vaksin besutan BioNTech dan Pfizer juga ada vaksin dari Moderna, CanSino Biologics dan Inovio Pharmaceuticals. Baca Juga: Gelombang kedua corona mengerek harga emas melewati US$ 1.800 per ons troi
Hasil positif ini membuat BioNTech menerima banyak pemesanan resep obat dan mencapai level tertinggi sejak 19 Maret. Sementara saham BioNTech yang dipedagangkan di Nasdag terpaksa dihentikan setelah terjadi lonjakan 8%. Tak mau ketinggalan saham Pfizer juga naik 6% di hari yang sama. Baca Juga: Update corona AS: Rekor, bertambah 47.000 kasus COVID-19 dalam satu hari BioNTech bilang pengujian dua dosis obat BNT162b1 pada 24 sukarelawan yang sehat menunjukkan bahwa setelah 28 hari, antibodi mereka menjadi lebih tinggi dari orang yang terinfeksi corona. Hasil tersebut terjadi setelah para sukarelawan diberi dua dosis suntikan dalam jangka waktu tiga minggu. Memang saat pemberian dosis kedua, ada tiga dari empat peserta mengalami demam pendek. Adapun pada dosis ketiga yang kadarnya lebih tinggi, yang diujicoba pada kelompok yang terpisah tidak dilanjutkan karena setelah suntikan pertama ada rasa nyeri.