Harbolnas Berdampak Tipis Bagi Fintech P2P Lending



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas membawa dampak yang positif yang tidak terlalu signifikan bagi sejumlah fintech peer to peer (P2P) lending. Salah satunya PT Sahabat Mikro Fintek (SAMIR).

Public and Government Relations SAMIR Balqis mengatakan, Harbolnas dapat meningkatkan permintaan pinjaman pada platform SAMIR tapi tidak terlalu membawa dampak peningkatan yang signifikan. Menurut dia, hal tersebut disebabkan masyarakat saat ini lebih cenderung menggunakan layanan paylater dibanding dana tunai.

"Harbolnas sebenarnya bisa memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan, tetapi tidak terlalu signifikan karena sekarang sudah banyak yang memilih paylater," ungkap Balqis pada Kontan.co.id, Rabu (13/12).


Balqis mengatakan jika dilihat dari tren tentu Harbolnas dapat meningkatkan penyaluran dana terutama ke segmen konsumtif, seperti pinjaman pribadi atau kredit belanja. Meski begitu Harbolnas akan memberikan dampak yang signifikan pada perusahaan jika ada peningkatan signifikan dalam jumlah pinjaman yang disalurkan. 

"Harbolnas sebenarnya bisa memberikan kontribusi positif terutama jika ada peningkatan signifikan dalam jumlah pinjaman, kontribusi ini nantinya akan diukur melalui peningkatan pendapatan dan pertumbuhan portofolio pinjaman," ujar Balqis.

Baca Juga: Ninja XPress Catat Kenaikan Pengiriman Paket 20% di Setiap Momen Harbolnas

Menurut Balqis, Harbolnas ini tentu memberikan penyegaran bagi industri pendanaan karena antusias pengajuan pendanaan yang relatif naik untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin variatif setiap tahunnya. Dia menambahkan kemudahan dari fintech lending untuk memberikan pendanaan menjadi kesempatan juga bagi merchant e-commerce dan atau UMKM mengembangkan bisnisnya.

"Harbolnas ini memang menjadi angin segar bagi kami dan industri pendanaan karena antusias pengajuan yang cenderung tinggi serta kemudahan dari fintech P2P lending untuk memberi pendanaan," tambah Balqis.

Balqis mengatakan, penyaluran pembiayaan SAMIR pada periode Januari 2022 hingga November 2022 sebesar Rp 27,2 miliar, dengan sistem cash loan dimulai pada Juli 2022. Penyaluran pembiayaan SAMIR untuk periode Januari 2023 hingga November 2023 sebesar Rp 599,75 miliar. 

"Samir baru melakukan disburse untuk produk cash loan pada Juli 2022, sehingga kenaikan antara tahun 2022 sampai 2023 sangat signifikan, namun angka ini bukan dampak dari Harbolnas," Ungkap Balqis.

Baca Juga: Sambut Harbolnas 2023, Begini Cara Blibli (BELI) Gaet Pelanggan

PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) juga menyebut, Harbolnas tidak membawa dampak yang signifikan. Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan pada Harbolnas kali ini belum terlihat adanya peningkatan penyaluran.

Menurut Jonathan tren kenaikan penyaluran di AdaKami justru akan terlihat mendekati akhir tahun pada periode libur akhir tahun ataupun pada periode puasa dan Ramadan. 

"Tren kenaikan penyaluran kami biasanya akan terlihat mendekati akhir tahun atau pada periode Ramadan," ungkap Jonathan pada Kontan.co.id, Rabu (13/12).

Hingga Novemebr 2023, AdaKami mencatatkan penyaluran total Rp 12,7 triliun sepanjang 2023. Menurut Jonathan jumlah tersebut sesuai dengan target pada tahun 2023 ini.

Jonathan juga menjelaskan AdaKami tetap berusaha terus menjalankan mitigasi untuk menjaga tingkat wanprestasi dalam batas yang wajar.

"Proses e-KYC menjadi cara AdaKami untuk menyaring profil rrsiko nasabah dengan kemampuan bayar yang baik," ungkap Jonathan.

Baca Juga: Fintech SAMIR Ungkapkan Harbolnas Berdampak Positif Tetapi Tak Siginifikan

Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan justru mengungkapkan Harbolnas sangat berdampak positif. Menurutnya Harbolnas ini memberikan warna dan euforia sendiri terhadap pergerakan angka consumptive loan.

"Apalagi jika dilihat secara garis besar, momen Harbolnas ini juga bertepatan dengan berbagai acara besar lainnya  di bulan Desember seperti hari ibu, Natal, dan tahun baru. Sehingga hal ini yang akhirnya memberikan dampak yang kami rasa cukup besar untuk menggerakkan angka konsumsi," ungkap Indra.

Dilihat dari sisi produktivitas pun, adanya Harbolnas ini juga menggerakkan transaksi bagi para pelaku usaha. Hal itu memberikan berdampak pada peningkatan omzet untuk sektor produktif. Indra menambahkan, harapan dari peningkatan ini juga dapat memperbesar angka kebutuhan produktif.

"Harapannya juga untuk bisa mengembangkan bisnis dari para pelaku usaha itu sendiri melalui pinjaman produktif. Salah satunya melalui produk dari Maucash bernama Maumodal yang dapat menjadi teman bisnis untuk bisa memberikan modal usaha sampai dengan Rp 2 miliar," ujar Indra.

Meski Harbolnas ini memberikan euforia terhadap pergerakan angka penyaluran, Indra mengatakan tetap mewaspadai tingkat kredit macet yang akan terjadi. Indra pun sudah menyiapkan strategi untuk menekan tingkat kredit macet yang disebabkan Harbolnas ini.

"Strateginya melalui proses pengecekan secara teliti dan cermat di awal terhadap semua customer. Sehingga ketika kredit itu akhirnya disalurkan, maka kami meyakini bahwa customer tersebut sudah sesuai dengan segmen dan target market kami. Sehingga risiko kredit macet pun dapat diatasi," kata Indra.

Sebagai catatan, hingga November 2023 ini penyaluran dana Maucash telah berada di angka Rp 4,6 triliun. Angka tersebut juga masih diproyeksikan akan terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati