Harga 18 komoditas merosot



JAKARTA. Kinerja ekspor belum bisa bergerak naik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor Mei turun 15,24% dibanding Mei 2014 menjadi US$ 12,56 miliar.

Bahkan, secara akumulatif dari Januari-Mei 2015, nilai ekspor turun hingga 11,84% bila dibanding periode yang sama tahun lalu. Kepala BPS Suryamin mengatakan dari 22 komoditi ekspor yang diamati oleh BPS, terdapat 18 komoditi yang turun pada Mei 2015 dibanding Mei 2014.

Misalnya, batubara. Harga batubara turun 18%, meskipun harga Mei dibanding April naik 5,02%. Harga minyak kelapa sawit atau CPO juga turun hingga 26,32%. "Harganya belum stabil," ujarnya, Senin (15/6).


Karet turun 11,11%, tembaga turun 8,65%, nikel turun 30,36%, perak turun 12,95%, dan timah turun hingga 32,09%.

Menurut Suryamin, hanya sedikit harga komoditas ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan. Sebut saja kakao. Itupun harga Mei 2015 dibanding Mei 2014 hanya naik tipis 2,31%. Sedangkan apabila dilihat Mei 2015 dibanding April 2015 naik 8,01%.

Adapun, BPS mencatat neraca dagang Mei 2015 kembali surplus sebesar US$ 950 juta atau US$ 0,95 miliar. Ini adalah surplus neraca dagang kelima selama 2015. Karena impor yang drop lebih besar daripada ekspor, neraca dagang selama lima bulan pertama 2015 terjadi surplus sebesar US$ 3,75 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia