JAKARTA. Mengawali tahun 2017, harga komoditas aluminium terus menunjukkan tren penguatan. Di akhir pekan, Jumat (6/1), harga aluminium masih mempertahankan penguatannya, ditenagai lesunya data ketenagakerjaan Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, harga aluminium akhir pekan lalu untuk kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange tumbuh 0,62% ke level US$ 1.713 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan selama sepakan harga sudah menguat hingga 1,18%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka mengatakan, penguatan yang dialami oleh aluminium kali ini cukup dipengaruhi dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat bulan Desember yang memburuk.
Kondisi ketenagakerjaan AS diperkirakan akan menularkan lesu pada indeks dollar AS. Ketika The Greenback melemah, harga komoditas biasanya menguat. Penurunan angka ketenagakerjaan yang cukup jauh dari ekspektasi yaitu dari 175.000 ke level 156.000, membuat aluminium mampu mempertahankan penguatannya. “Karena data non farm payroll (NFP) negatif, ya aluminium terus menguat,” terangnya kepada Kontan, Minggu (8/1).