KONTAN.CO.ID - Harga aluminium naik ke level tertinggi dalam tiga minggu pada hari Rabu (21/2). Para pedagang mengantisipasi pengumuman dari Amerika Serikat (AS) mengenai sanksi terhadap Rusia atas kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny yang dapat menyebabkan gangguan pasokan. Namun sumber-sumber industri mengatakan, tarif 200% terhadap aluminium Rusia yang diberlakukan pada bulan Maret tahun lalu oleh AS sudah termasuk dalam larangan dan bahwa pergerakan harga pada hari Rabu tersebut merupakan reaksi spontan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Menjadi Rp 1.131.000 Per Gram Pada Hari Ini (21/2) Melansir
Reuters, harga aluminium untuk jangka waktu tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menyentuh US$2.269 per ton, level tertinggi sejak 1 Februari. Sedangkan, harga aluminium diperdagangkan naik 2,7% pada US$2.253 per ton di bursa resmi. Harga logam yang digunakan dalam industri listrik, konstruksi dan transportasi menembus resistensi besar pada rata-rata pergerakan 21 hari, 50 hari, dan 100 hari pada awal sesi. "Aluminium memimpin setelah berita sanksi AS. Banyak
short-covering dengan latar belakang langkah-langkah yang lebih mendukung dari China," kata seorang pedagang logam yang tidak mau disebutkan namanya. AS akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia pada hari Jumat (23/2), kata Presiden Joe Biden pada hari Selasa. Serangan ini akan menargetkan basis pertahanan dan industri negara. “Hal ini juga dapat menyebabkan LME membuka kembali perdebatan mengenai apakah mereka harus melarang pengiriman logam Rusia. Pasar sekarang akan menunggu kejelasan mengenai seberapa jauh dampak sanksi AS,” kata commodities strategist ING Ewa Manthey dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Tahun Naga Kayu Telah Tiba, Komoditas Emas dan Nikel Berpotensi Cuan Aluminium Rusia menyumbang 90% dari stok yang disimpan di gudang LME pada bulan Januari, menurut bursa, karena konsumen barat menghindari logam asal Rusia. Yang juga mendukung logam dasar adalah langkah-langkah stimulus konsumen utama China. Di mana China mengumumkan penurunan suku bunga acuan hipotek terbesar pada hari Selasa untuk menopang pasar propertinya.
Di tempat lain, harga nikel naik menjadi US$16.785 per ton, tertinggi dalam hampir empat minggu. AS telah mengenakan bea masuk sebesar 35% terhadap nikel Rusia. Di antara logam lainnya, harga tembaga diperdagangkan pada US$8.550, naik 0,6%. Seng naik 1% menjadi $2,403, timbal naik 1,1% menjadi US$2.071 dan timah naik 0,2% menjadi US$26.465. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto