JAKARTA. Harga aluminium menguat ke level tertinggi sejak Desember 2014 setelah provinsi Shandong, China meminta produsen menutup 3,21 juta ton kapasitas ilegal.

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/8) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,5% ke level US$ 1.993 per metrik ton, melanjutkan kenaikan 2,8% pada awal pekan sebelum diperdagangkan di level US$ 1.988,5 pada pukul 10.18 waktu London.

Pemerintah Shandong meminta produsen aluminium terbesar China, Weiqiao Pioneering Group, untuk memangkas 2,68 juta ton kapasitas.

"Hal ini mengkonfirmasi tesis kami bahwa pelarangan kapasitas ilegal akan ditegakkan dengan tegas," kata Jack Shang, analis Citigroup, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (8/8). Penutupan kapasitas ini melebihi proyeksi Citigroup sebesar 2 juta ton. "Kami melihat lebih banyak risiko kenaikan harga aluminium dalam kuartal ke depan," imbuhnya.

Data China menunjukkan ekspor produk aluminm setengah jadi turun menjadi 440.000 ton selama Juli dari 460.000 ton pada Juni.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia