Harga Amoniak Turun, Laba Surya Esa Perkasa (ESSA) Anjlok Hingga 94% di Semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melaporkan penurunan kinerja sepanjang semester I-2023. ESSA melaporkan pendapatan sebesar US$ 168,2 juta di semester I-2023, turun 52% secara year-on-year (YoY) dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 351 juta.

Bersamaan, earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) Surya Esa merosot 76% yoy menjadi sebesar US$ 41,7 juta.

Corporate Secretary Surya Esa Shinta D. U. Siringoringo menyebut, penurunan pendapatan terutama diakibatkan oleh harga komoditas yang lebih rendah dan penutupan pabrik amoniak terjadwal selama tiga pekan untuk keperluan pemeliharaan yang dilakukan pada kuartal pertama 2023.


Harga realisasi ESSA untuk amoniak turun sebesar 53% secara tahunan menjadi US$ 425 per metrik ton ((MT) pada semester pertama 2023. Penurunan ini karena anjloknya harga komoditas global dari awal tahun 2023 akibat lesunya permintaan.

Baca Juga: Surya Esa Perkasa (ESSA) Optimistis Harga Amoniak Membaik pada Semester II 2023

Manajemen menilai, harga Amoniak Global tampaknya telah mencapai titik terendah di bulan Mei 2023 dan menunjukkan tren kenaikan bertahap sejak Juni 2023.

“Dengan adanya kebangkitan permintaan komoditas di China, perbaikan harga pupuk global, serta negara di Eropa yang terus berada di bawah tekanan harga gas yang fluktuatif dan tinggi, ESSA memperkirakan harga Amoniak akan kembali ke tingkat yang lebih sehat di Semester kedua 2023,” kata Shinta, Jumat (28/7).

Di sisi lain, beban-beban ESSA berhasil menurun, di antaranya beban pokok pendapatan yang turun 28% menjadi US$ 137,19 juta. Beban penjualan juga menurun 80,43% menjadi US$ 30,98 juta.

Namun, penurunan beban ini belum mampu menekan penurunan bottom line ESSA. Emiten yang dinakhodai Chander Vinod laroya ini membukukan laba bersih US$ 3,97 juta, menurun hingga  94,17% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 66,90 juta.

 
ESSA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari