JAKARTA. Harga bibit ayam alias day old chick (DOC) ternyata semakin murah dalam satu setengah bulan terakhir. Bahkan, harga DOC sempat di titik terendah yakni menembus Rp 800 per ekor pada 19 September 2011. Namun, pengusaha optimis, harga bibit ayam tersebut bisa kembali normal ke Rp 3.000 per ekor, bahkan bisa lebih pada bulan ini. Tri Hardianto, Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), mengatakan, semenjak awal Agustus lalu, harga DOC memang terus turun di bawah harga normal. Penyebabnya, permintaan lebih rendah dari pasokan. "Menjelang hari raya, peternak sudah mengurangi produksi karena terhalang libur lebaran. Sedangkan produksi DOC tetap," kata Tri, Minggu (2/10). Kemudian, setelah lebaran, permintaan anakan ayam mulai normal. Namun, pada saat itu, produksi DOC berlebih. Penyebabnya, pengusaha memiliki telur DOC lebih banyak dari biasanya. Hal ini terkait dengan adanya libur lebaran, produksi DOC sempat terhenti, sementara pasokan telur DOC tetap ada. Telur tersebut paling lama bertahan tiga pekan untuk menghasilkan DOC yang baik. Oleh karena, agar menghindari resiko lebih besar lagi, pengusaha menambah kapasitas produksi DOC.
Harga anak ayam semakin murah
JAKARTA. Harga bibit ayam alias day old chick (DOC) ternyata semakin murah dalam satu setengah bulan terakhir. Bahkan, harga DOC sempat di titik terendah yakni menembus Rp 800 per ekor pada 19 September 2011. Namun, pengusaha optimis, harga bibit ayam tersebut bisa kembali normal ke Rp 3.000 per ekor, bahkan bisa lebih pada bulan ini. Tri Hardianto, Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), mengatakan, semenjak awal Agustus lalu, harga DOC memang terus turun di bawah harga normal. Penyebabnya, permintaan lebih rendah dari pasokan. "Menjelang hari raya, peternak sudah mengurangi produksi karena terhalang libur lebaran. Sedangkan produksi DOC tetap," kata Tri, Minggu (2/10). Kemudian, setelah lebaran, permintaan anakan ayam mulai normal. Namun, pada saat itu, produksi DOC berlebih. Penyebabnya, pengusaha memiliki telur DOC lebih banyak dari biasanya. Hal ini terkait dengan adanya libur lebaran, produksi DOC sempat terhenti, sementara pasokan telur DOC tetap ada. Telur tersebut paling lama bertahan tiga pekan untuk menghasilkan DOC yang baik. Oleh karena, agar menghindari resiko lebih besar lagi, pengusaha menambah kapasitas produksi DOC.