KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia saat ini sedang lesu. Harga komoditas ekspor unggulan ini terjun dari US$ 530 per ton menjadi US$ 420 per ton. Penurunan harga ini berlangsung cepat dalam sepekan terakhir akibat lesunya permintaan ekspor dari luar negeri dan dampak perang dagang antara AS dan China. Kondisi tersebut ikut membuat industri perbankan berhati-hati kali untuk menyalurkan kredit investasi di industri kelapa sawit. Padahal sebelumnya sejumlah bank di tanah air getol menyalurkan kredit ke industri kelapa sawit. Hal ini terjadi karena besarnya sumbangsih industri kelapa sawit terhadap pertumbuhan ekonomi. Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan BCA saat ini lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke industri kelapa sawit. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari timbulnya kredit bermasalah yang akan mempengaruhi kinerja keuangan.
Harga anjlok, BCA lebih selektif salurkan kredit ke sektor kelapa sawit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia saat ini sedang lesu. Harga komoditas ekspor unggulan ini terjun dari US$ 530 per ton menjadi US$ 420 per ton. Penurunan harga ini berlangsung cepat dalam sepekan terakhir akibat lesunya permintaan ekspor dari luar negeri dan dampak perang dagang antara AS dan China. Kondisi tersebut ikut membuat industri perbankan berhati-hati kali untuk menyalurkan kredit investasi di industri kelapa sawit. Padahal sebelumnya sejumlah bank di tanah air getol menyalurkan kredit ke industri kelapa sawit. Hal ini terjadi karena besarnya sumbangsih industri kelapa sawit terhadap pertumbuhan ekonomi. Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan BCA saat ini lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke industri kelapa sawit. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari timbulnya kredit bermasalah yang akan mempengaruhi kinerja keuangan.