JAKARTA. Produsen alumunium nasional, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) kecewa. Soalnya, laba perusahaan patungan antara Jepang-Indonesia ini pada periode April-November 2009 merosot 4,5% menjadi US$ 100,896 juta dari US$ 105,591 juta pada periode yang sama di 2008. Laba perusahaan ini merosot seiring anjloknya harga aluminium dunia karena dampak krisis ekonomi global. Harga aluminium yang pada periode April-November 2008 rata-rata US$ 2.627 per ton, turun menjadi US$ 1.726 per ton di periode yang sama tahun ini. Meski begitu, Ketua Otorita Asahan Effendi Sirait optimis, laba Inalum akan terus naik hingga masa tutup buku April 2010. "Di akhir tahun kemungkinan laba naik menjadi US$ 115 juta," katanya kemarin.
Harga Anjlok, Laba Inalum Turun 4,5%
JAKARTA. Produsen alumunium nasional, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) kecewa. Soalnya, laba perusahaan patungan antara Jepang-Indonesia ini pada periode April-November 2009 merosot 4,5% menjadi US$ 100,896 juta dari US$ 105,591 juta pada periode yang sama di 2008. Laba perusahaan ini merosot seiring anjloknya harga aluminium dunia karena dampak krisis ekonomi global. Harga aluminium yang pada periode April-November 2008 rata-rata US$ 2.627 per ton, turun menjadi US$ 1.726 per ton di periode yang sama tahun ini. Meski begitu, Ketua Otorita Asahan Effendi Sirait optimis, laba Inalum akan terus naik hingga masa tutup buku April 2010. "Di akhir tahun kemungkinan laba naik menjadi US$ 115 juta," katanya kemarin.