JAKARTA. Seperti komoditas ekspor lainnya, harga karet dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan tanda-tanda penurunan. Harga karet yang sempat naik sekitar US$ 1,6 - US$ 1,7 per kilogram (kg) anjok sekitar US$ 1,3 per kg. Sementara di tingkat petani, harga karet juga turun menjadi sekitar Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogram (kg), dari sebelumnya sempat menyentuh angkat Rp 7.000-Rp 8.000 per kg. Penurunan harga karet ini seiring dengan melambatnya perekonomian dunia yang membuat permintaan terhadap produksi karet ikut menurun. Ketua Dewan Karet Indonesia, Azis Pane mengatakan, situasi dunia saat ini memang tengah sulit. Di Eropa masih terbelit dengan dampak krisis Yunani dan masalah imigrasi. Sementara pertumbuhan ekonomi China juga melambat.
Harga anjlok, petani karet semakin menjerit
JAKARTA. Seperti komoditas ekspor lainnya, harga karet dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan tanda-tanda penurunan. Harga karet yang sempat naik sekitar US$ 1,6 - US$ 1,7 per kilogram (kg) anjok sekitar US$ 1,3 per kg. Sementara di tingkat petani, harga karet juga turun menjadi sekitar Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogram (kg), dari sebelumnya sempat menyentuh angkat Rp 7.000-Rp 8.000 per kg. Penurunan harga karet ini seiring dengan melambatnya perekonomian dunia yang membuat permintaan terhadap produksi karet ikut menurun. Ketua Dewan Karet Indonesia, Azis Pane mengatakan, situasi dunia saat ini memang tengah sulit. Di Eropa masih terbelit dengan dampak krisis Yunani dan masalah imigrasi. Sementara pertumbuhan ekonomi China juga melambat.