KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bawah bendera Grup Barito milik taipan Prajogo Pangestu (PP) akan melakukan pembelian kembali alias buyback saham. Ini untuk memanfaatkan momentum penurunan harga saham yang terjadi belakangan. Untuk investor ritel, dari sejumlah saham yang akan dilakukan buyback, saham apa yang layak untuk investasi? Ada empat emiten yang ada di bawah payung Grup Barito yang siap
buyback saham yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk (
TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN), dan PT Barito Pacific Tbk (
BRPT). Tak tanggung-tanggung, total dana yang disiapkan Grup Barito untuk
buyback mencapai Rp 5 triliun. Perinciannya, TPIA akan
buyback dengan anggaran Rp 2 triliun.
Buyback saham dilakukan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan aturan yang membolehkan emiten melaksanakan
buyback saham tanpa harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Di sisi lain, harga saham TPIA, CUAN, BREN dan BRPT anjlok parah belakangan ini. Harga saham BREN pada perdagangan Jumat 21 Maret 2025 ditutup di level 5.975, susut 3.500 poin atau 36,94% sejak awal tahun ini. Pada saat bersamaan, harga saham CUAN parkir di level 6.750, merosot 5.050 poin atau 42,80%. Kemudian harga saham TPIA di level 7.250, turun 250 poin atau 3,33% dan harga saham BRPT di level 700 merosot 240 poin atau 25,53%.
Baca Juga: Akan Di-buyback Rp 3 T, Direktur Bank Borong Saham Blue Chip Ini Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/3), TPIA akan
buyback saham dengan porsi maksimal 0,29% dari total saham beredar. Maka jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh TPIA setara dengan 250 juta dari total saham yang telah dikeluarkan emiten produsen kimia ini. "Rencana
buyback saham ini dilakukan sebagai salah satu upaya TPIA untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham," tulis manajemen TPIA dalam keterbukaan informasinya.
Dana jumbo untuk
buyback saham juga disiapkan manajemen BREN. Emiten energi baru dan terbarukan ini bakal merogoh kocek Rp 2 triliun untuk biaya
buyback dengan porsi 0,2%. Sedang CUAN dan BRPT masing-masing akan menyiapkan dana
buyback sebesar Rp 500 miliar. Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai, saham emiten Grup Barito masih jadi penggerak IHSG. Menurutnya, aksi buyback emiten PP bisa menyelamatkan likuiditas pasar saham di Indonesia. "Jadi, IHSG tidak akan anjlok dan terseret lebih dalam ke level
support terendah," ujarnya, kepada KONTAN, kemarin. Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus melihat, aksi
buyback saham emiten Grup Barito merupakan upaya meyakinkan pelaku pasar terhadap prospek kinerja perusahaan. Optimisme pertumbuhan bisnis memang terus digaungkan manajemen Grup Barito. CEO Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan bilang, pada 2024, BREN membukukan laba bersih sebesar US$ 122,10 juta, melonjak 13,67% secara tahunan dari US$ 107,41 juta.
Baca Juga: Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Siapkan Rp 500 Miliar untuk Buyback Saham Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menilai, ekspansi proyek akan menjadi penopang kinerja emiten Grup Barito, yang diharapkan diiringi peningkatan efisiensi operasional. Karena itu, Indy optimistis aksi buyback emiten Grup Barito bisa meningkatkan kepercayaan pasar. Indy menyarankan investor mencermati saham BREN dengan target harga Rp 8.500 per saham.
Namun, Angga mengingatkan, sentimen
buyback hanya sesaat dan belum tentu efektif mengerek kinerja IHSG.
Baca Juga: BYD & Denza Terjual 3.400 Unit Awal 2025, Cek Harga BYD Atto Dolphin M6 Maret 2025 Tonton: Merger EXCL-FREN Kantongi Restu OJK, Begini Catatan Analis terkait Merger Tersebut Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News