KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA) menuturkan bahwa pihaknya terus memonitor perkembangan kenaikan harga avtur. Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menjelaskan saat ini pihaknya masih dapat menghadapi kenaikan harga avtur. "Saat ini dengan
cost structure beban operasi yang lebih lean, kami optimis hal kinerja usaha dapat terus menunjukkan
outlook kinerja yang positif," ujarnya kepada Kontan, Senin (9/10). Dia melanjutkan, dengan berbagai
outlook market yang menunjukkan peluang pasar yang menjanjikan, Garuda Indonesia optimistis pertumbuhan penumpang domestik dapat menunjukkan tren yang menjanjikan.
Irfan bahkan menilai secara umum pasar dapat pulih sejalan dengan trafik penumpang pada masa sebelum pandemi. Di sisi lain, bagi penerbangan internasional, Garuda Indonesia memproyeksikan tren perbaikan (
recovery) yang signifikan.
Baca Juga: Dirut Garuda: Pergerakan Penumpang Terus Menunjukkan Tren Positif "Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan penumpang pada kuartal III 2023 kami melihat tren pergerakan penumpang terus menunjukkan tren yang positif. Hal tersebut terefleksikan melalui pergerakan penumpang Garuda Indonesia (Parent Only) hingga akhir semester I 2023 lalu yang tumbuh sebesar 63,04 % dibandingkan periode yang sama di tahun lalu," papar dia. Hal ini menjadi optimisme tersendiri dalam menghadapi periode penghujung akhir tahun khususnya jalang periode
peak season natal dan tahun baru. Saat ini tren pembukuan reservasi penumpang di akhir tahun belum terlihat secara signifikan. Namun demikian, Garuda Indonesia memproyeksikan tren pergerakan reservasi akan mulai terlihat pada awal kuartal IV 2023. Sejumlah rute yang kami proyeksikan akan menjadi preferensi bagi penumpang di antaranya adalah destinasi Denpasar, Yogyakarta, Singapura, hingga Tokyo. Saat ini Garuda Indonesia juga tengah mengkaji penambahan kapasitas penerbangan dalam mendukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada bulan Oktober 2023 mendatang. Hal tersebut yang Perseroan rencanakan akan dilakukan melalui penambahan frekuensi penerbangan menuju Lombok maupun pengoperasian pesawat berbadan lebar (
wide body). Selain itu, Perseroan juga terus memaksimalkan berbagai strategi komersial dalam meningkatkan trafik penumpang salah satunya melalui gelaran Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) pada September 2023 lalu yang menjadi penyelenggaraan ketiga kalinya di tahun ini dalam memaksimalkan momentum antusiasme masyarakat kembali melakukan perjalanan udara pasca pandemi.
Irfan menguraikan, pihaknya juga turut memperkuat segmen pasar korporasi melalui penguatan jalinan kerjasama bersama sejumlah sektor strategis Nasional seperti bersama SKK Migas.
"Kami memproyeksikan dapat mengangkut sedikitnya 300 ribu penumpang selama periode kerja sama korporasi bersama institusi di bidang migas tersebut. Peluang pasar korporasi masih terbuka luas khususnya melihat kontribusi pasar korporasi Garuda Indonesia yang saat ini berada dikisaran 15% dari total revenue Perusahaan," imbuhnya. Garuda Indonesia juga turut melakukan penambahan frekuensi pada beberapa rute penerbangan dengan
demand yang tinggi di antaranya pada sektor penerbangan Jakarta – Pontianak pp, Jakarta – Kualanmu pp, Jakarta – Lampung pp, Jakarta – Surabaya pp, hingga Jakarta – Manado pp. "Selain itu, saat ini kami juga menjajaki peluang
market pada Indonesia Timur dengan rencana pembukaan penerbangan langsung dari Hub di wilayah Indonesia Timur dan Tengah seperti Denpasar dan Makassar. Selain itu, kami juga berencana melakukan peningkatan jaringan penerbangan internasional melalui rute Narita – Denpasar, Singapura – Denpasar, hingga Surabaya – Singapura," paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .