Harga Avtur Turun, Biaya Operasional Maskapai Penerbangan Bisa Ikut Turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga avtur sedang turun. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyebut, penurunan harga avtur tentu berdampak positif bagi biaya operasional maskapai penerbangan.

Meski begitu, Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto mengatakan, persentase penurunan harga avtur tidak sebesar turunnya permintaan penumpang.

"Menurut saya, maskapai masih dalam situasi kinerja keuangan yang cenderung merah atau merugi. Saat ini banyak maskapai yang mengurangi jumlah penerbangannya karena rendahnya load factor akibat penurunan demand atau permintaan," jelas Bayu saat dihubungi oleh Kontan, Selasa (17/1).


Baca Juga: Soal Fluktuasi Harga Avtur, Begini Tanggapan Citilink

Ia melanjutkan, penurunan harga avtur ini secara kebetulan bersamaan dengan masa low season pasca liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Dengan demikian, penggerak penurunan harga tiket pesawat terjadi karena jumlah penumpang turun signifikan saat ini.

Bayu mengungkapkan, secara historis masa low season terjadi dari pertengahan Januari sampai dengan akhir Maret di tahun- tahun sebelumnya.

Tahun lalu, peningkatan jumlah penumpang pesawat terbang mencapai 25% hingga 30%.

"Tahun 2023 ini, kalau tidak ada perkembangan kasus Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi tetap seperti tahun 2022, kemungkinan peningkatan turis untuk untuk domestik akan naik sekitar 30% hingga 40% dari tahun yang lalu. Untuk turis international bisa meningkat 40% hingga 50%," ujar Bayu.

Baca Juga: Emirates Group Yakin Bisnis Penerbangan internasional Akan Terus Membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat