KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar); Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN); serta perwakilan peternak dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah sentra lainnya. Pertemuan itu membahas upaya menaikkan harga ayam di kandang. Zulkifli mengatakan, harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini Rp14.000/kg-Rp17.000/kg. Harga ini sangat rendah di bawah harga keekonomian yang berkisar Rp21.000/kg-Rp23.000/kg. Sedangkan rata-rata harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran berkisar Rp33.000/kg-Rp36.000/kg. "Gejolak harga tersebut disinyalir terjadi akibat kendala distribusi yang kurang merata serta kondisi supply-demand, yaitu produksi lebih besar dibandingkan permintaan," terang Mendag Zulhas dalam keterangan tertulis, Jum'at (2/9).
Baca Juga: Zulkifli Hasan Usulkan Subsidi BBM Langsung ke Rakyat Menurut Zulhas, gejolak harga yang terjadi saat ini dianggap belum pernah berpihak kepada peternak. Ketika harga berada di atas harga acuan yang diatur dalam Permendag No. 07 Tahun 2020, peternak seringkali dimintai keterangan oleh Satgas Pangan Polri. Sedangkan ketika harga di bawah harga acuan, peternak merasa belum pernah diberikan bantuan yang konkret dari pemerintah. Selain itu, perlu adanya penyesuaian harga acuan karena sudah terjadi penyesuaian harga akibat kenaikan biaya logistik dan pakan. “Kenaikan harga pakan dipengaruhi oleh kenaikan harga komponennya antara lain soy bean meal atau bungkil kedelai hasil olahan sisa/ampas minyak kedelai yang berasal dari pasokan impor dan jagung. Harga SBM saat ini mulai menurun seiring penurunan harga gandum, namun masih cenderung tinggi,” imbuh Zulhas. Menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut, Zulhas juga menyampaikan rencana untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan terintegrasi guna membahas upaya peningkatan harga ayam ternak.