Harga ayam dan telur stabil tinggi selama Januari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga ayam dan telur Jakarta dilaporkan dalam keadaan stabil mahal. Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, Selasa (22/1) di beberapa pasar di bilangan Jakarta Barat, harga seekor ayam dengan berat 1,1 kg di pasar Palmerah berada di kisaran Rp 28.000 - Rp 30.000 per kg.

Dewi pedagang di pasar Palmerah mengatakan harga tersebut sudah stabil mahal sejak beberapa pekan lalu. Sedangkan harga telur berada di Rp 26.000 per kg.

Keadaan sama juga terlihat di pasar Slipi dimana harga seekor ayam di kisaran Rp 35.000 per kg. Menurut pedagang setempat, harga tersebut sudah mahal sejak pembelian dari kandang di Jawa Timur.


Adapun dalam catatan Kontan, pada awal Januari tahun ini, harga ayam dan telur stabil tinggi dalam beberapa minggu terakhir dan berada di posisi Rp 38.000 per ekor ayam dan Rp 27.000 per kg telur.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyampaikan harga ayam dan telur sejak beberapa bulan terakhir ini memang terpantau stabil mahal.

"Harga ayam dan telur sudah sulit turun karena sudah berbulan-bulan stabil mahal, ini masalah DOC," kata dia kepada Kontan.co.id.

Indonesia selama ini memang banyak bergantung pada impor bibit ayam alias Day Old Chicken (DOC). Menurut Abdullah, pengadaan impor yang umumnya dijalankan oleh swasta, minim pengawasan sehingga bisa terjadi penahanan stok dari sisi mereka.

"Maka pengadaan bibit impor tersebut harus benar diawasi agar tidak terjadi penumpukan maupun permainan harga," katanya.

Namun di sisi lain, mengingat ini adalah musim hujan, maka penyebab lain stabil mahalnya harga ayam dan telur bisa jadi disebabkan oleh kondisi pakan mereka, yakni jagung.

Pasalnya dalam keadaan hujan ini, proses pengeringan jagung menjadi terkendala dan bisa jadi menaikkan harga pakannya.

"Harga jagung untuk pakan tinggi ini sangat mempengaruhi ke ayam dan telur," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto