Harga Ayam di Jakarta Capai Rp 50.000, Jokowi: Ini Tidak Akan Berlangsung Lama



HARGA AYAM - Presiden Joko Widodo memastikan kenaikan harga daging ayam yang mencapai harga Rp 50.000 per kilogram (kg) tidak berlangsung lama di Jakarta.  

Melansir laman Setkab.go.id, adanya kenaikan harga ayam tersebut, disinyalir terdampak oleh hari perayaan Idul Adha yang akan diperingati pada Kamis (29/6/2023). 

Informasi saja, Jokowi meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (26/06/2023). Berdasarkan pantauan Presiden, terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi pada harga daging ayam.


“Yang naik harga tinggi memang daging ayam biasanya di harga Rp 30 (ribu), Rp 32 (ribu), ini sudah mencapai Rp 50 (ribu),” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.

Jokowi pun mengatakan bahwa ia akan segera mencari penyebab terjadinya kenaikan harga daging ayam tersebut. Dia menyebut kenaikan harga bisa terjadi salah satunya akibat masalah pasokan.

“Entar saya cek. Mungkin ada problem di suplainya, di pasokannya,” ungkap Presiden.

Baca Juga: Jokowi Minta Peningkatan Kualitas Belanja Anggaran

Di sisi lain, Jokowi juga mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut adalah hal yang biasa terjadi, terutama menjelang Idul Adha.

“Ya biasa harga kalau ayam, telur, biasanya naik ya kemudian turun lagi, akan saya cek di lapangan,” ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut menyerahkan sejumlah bantuan dan sembako kepada para pedagang. 

Saline, salah seorang pedagang ayam di Pasar Palmerah mengucapkan terima kasih atas bantuan modal yang diberikan Presiden Jokowi. Saline mengaku, kenaikan harga ayam saat ini membuatnya sering merugi.

Baca Juga: Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Ini Saran Ekonom ke Pemerintah

“Harganya naik banyak banget. Sekilo Rp 37 (ribu), Rp 36 (ribu), jualnya segitu saja modalnya sudah Rp 45 (ribu) jualnya Rp 43 (ribu) nombok 2 ribu. Terima kasih banyak Pak Jokowi ditambahin modal,” tutur Saline.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan kali ini adalah Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, dan Direktur Properti Pasar Jaya Aristianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie