KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program pemusnahan ternyata belum berhasil meningkatkan harga unggas seperti yang diharapkan. Menurut data, harga rata-rata ayam broiler di wilayah Jawa, yang merupakan 50% pasar unggas Indonesia, mengalami penurunan sebesar 13% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, menjadi Rp 18.200 per ekor. Sebelum mengalami penurunan sebesar 13%, harga rata-rata ayam broiler di wilayah Jawa mencapai Rp 21.000 per ekor.
Penurunan harga juga terjadi pada pasar Day Old Chicken (DOC), yang mengalami penurunan sebesar 45% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, menjadi Rp 3.700 per ekor. Pada kuartal III-2023, harga DOC mencapai Rp 6.800 per ekor.
Baca Juga: Penurunan Harga Ayam Berpotensi Gerus Kinerja Menurut riset yang dilakukan pada 2 Februari 2024, Analis Ciptadana Sekuritas, Muhammad Gibran, menjelaskan bahwa penurunan harga ini tidak sesuai dengan ekspektasi yang ada, terutama terkait efektivitas program pemusnahan. Diperkirakan bahwa pemerintah kemungkinan tidak akan mengimplementasikan program pemusnahan lagi, terutama dengan adanya momen Hari Raya Idul Fitri dan Pemilu yang membutuhkan pasokan ayam yang cukup. Dengan demikian, dibutuhkan waktu yang lebih lama agar harga ayam broiler dan DOC dapat kembali naik. "Selain itu, terjadi pelemahan daya beli akibat inflasi pangan yang signifikan," ujar Gibran. Berdasarkan analisisnya, Gibran memperkirakan harga ayam broiler sepanjang tahun 2024 tidak akan melampaui Rp 23.000 per ekor.
Baca Juga: Program Pemusnahan Ayam Belum Efektif, Cek Rekomendasi Saham CPIN dan JPFA Selain itu, ia juga memprediksi bahwa emiten di sektor peternakan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (
CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA) akan mengalami penurunan profitabilitas pada kuartal IV.
Editor: Noverius Laoli