Harga Bahan Baku Naik, Permintaan Pupuk NPK Nusa Palapa Gemilang (NPGF) Tetap Tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) menyebut, harga pupuk NPK milik perusahaan telah meningkat hingga 80% sampai saat ini. Peningkatan tersebut utamanya dipicu oleh kenaikan harga bahan baku lokal (urea) maupun bahan baku impor.

"Sampai hari ini, kenaikan bahan baku tersebut sudah mencapai sekitar 100% dibanding awal tahun 2021," ungkap Direktur Nusa Palapa, Imam Subakti, kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2). 

Meskipun begitu, dia menuturkan bahwa kenaikan harga pupuk tersebut tidak berpengaruh terhadap permintaan pasar (perkebunan sawit), lantaran harga tandan buah segar (TBS) juga mengalami kenaikan signifikan, akibat melonjaknya harga crude palm oil (CPO). 


Dengan demikian, permintaan terhadap pupuk NPK tetap mengalami peningkatan, meskipun harga bahan baku juga turut naik signifikan. Maklumlah, segmen pasar pupuk NPK NPGF seluruhnya berasal dari perkebunan sawit swasta. 

Baca Juga: Harga Pupuk Non Subsidi Meroket, Ini Penjelasan Pupuk Indonesia

Melihat kondisi tersebut, perusahaan pun melihat bahwa prospek pasar di tahun ini masih sangat menjanjikan. Sehingga, untuk tahun 2022 ini, NPGF menargetkan volume penjualan berada di angka 100.000 ton, dengan nilai sebesar Rp 680 miliar.

"Berdasarkan fakta yang terjadi di tahun 2021 yang lalu, di mana permintaan terus meningkat meskipun harga bahan baku naik sangat signifikan, kami berusaha untuk meningkatkan modal kerja dalam rangka mendukung optimalisasi utilitasi yang sudah kami miliki," jelas Imam. 

Sebagaimana diketahui, berdasarkan pemaparan Imam, utilisasi produksi perusahaan baru mencapai 40% saat ini. Maka dari itu, pada tahun ini NPGF akan berupaya meningkatkan utilitas produksi mereka menjadi sebesar 50%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli