Harga bahan baku naik, prospek Japfa Comfeed (JPFA) masih menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan laba bersih Rp 669 miliar di kuartal II tahun 2021. Angka tersebut turun 21% dari kuartal I tahun 2021. Penurunan tersebut karena harga bahan baku seperti jagung dan soy bean meal (SBM). 

Analis BRIDanareksa Sekuritas Victor Stefano dalam riset 30 Juli 2021 menjelaskan, kenaikan biaya tersebut membuat margin laba kotor JPFA merosot ke 21,2% di kuartal II tahun 2021 dari 25,9% di kuartal I tahun 2021. "Penurunan margin karena harga pakan, DOC, dan bisnis broiler yang merupakan 85% dari total EBIT di kuartal II tahun 2021," jelas dia dalam riset. 

Kinerja di kuartal III tahun 2021 diperkirakan masih turun karena harga ayam yang lebih rendah dan biaya bahan baku yang lebih tinggi. 

Sementara pada kuartal II tahun 2021, JPFA masih membukukan pertumbuhan positif karena ada peningkatan harga ayam efek dari program pemusnahan ayam yang digalakkan pemerintah. Meski memang margin EBIT JPFA di segmen bisnis pakan turun menjadi 6,7% di kuartal II tahun 2021 dari 14,2% di kuartal II tahun 2020. 

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas proyeksikan Japfa (JPFA) akan catat kinerja solid di kuartal II

Namun, margin EBIT JPFA secara keseluruhan masih naik menjadi 8,4% dari 3,3%. "Kami memperkirakan, margin laba kotor di tahun ini akan turun dari 23,5% di semester I tahun 2021 menjadi 20,2% di akhir 2021 atau flat dibandingkan dengan margin kotor pada tahun 2020 sebesar 20,1%," proyeksi Victor. 

Victor menyebut, penurunan tersebut lantaran di semester II tahun 2021 margin laba kotor JPFA bakal lebih rendah. Ini karena harga ayam yang lebih rendah tapi diimbangi dengan biaya jagung yang lebih rendah.

Di kuartal II tahun 2021, biaya operasi JPFA pun telah turun 4% yoy dan turun 9% qoq. Akibatnya biaya operasional di semester I tahun 2021 hanya naik 3%. "Kami merevisi turun estimasi belanja operasional JPFA sepanjang tahun ini menjadi Rp 5 triliun, atau naik 5% secara yoy," ujar Victor. 

Menurut hitungan Victor, EBITDA JPFA naik menjadi Rp 5,3 triliun pada tahun ini dari tahun 2020 sebesar Rp 3,79 triliun. Sedangkan pendapatan pada tahun 2021 diperkirakan menjadi Rp 44,81 triliun dari Rp 36,96 triliun di tahun 2020. 

Sedangkan laba bersih JPFA diperkirakan menjadi Rp 2,01 triliun di tahun 2021 dari Rp 1,14 triliun di tahun 2020. 

BRIDanareksa Sekuritas memberi rekomendasi BUY dengan target harga Rp Rp2.350. "Kami percaya harga saham JPFA saat ini menarik mengingat pemulihan di broiler dan harga DOC akan memberikan profitabilitas yang baik," ujar Victor. 

Baca Juga: Kinerja Keuangan 2021 bisa Tumbuh Ratusan Persen, Saham WMUU Belum Menarik Perhatian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana