Harga Bahan Baku Plastik Turun, Stok Melimpah



JAKARTA. Turunnya harga minyak mentah di pasar dunia yang sempat menyentuh harga terendah US$ 62 per barel tentunya ikut menyeret harga bahan baku plastik. Sejak akhir September, harga Polyethylene dan Polyprophiline, sebagai bahan baku plastik longsor dari US$ 2.000 per ton menjadi US$ 1.000 per ton.

Akibat penurunan harga membuat para produsen plastik tidak membeli bahan baku. Sebabnya, mereka masih menunggu apakah harga bahan baku akan terus mengalami penurunan.

"Kalau harga mulai merangkak naik, maka produsen baru akan membeli bahan baku karena takut harganya akan terus melejit," kata Budi Susanto Sadiman, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik dan Olefin Indonesia (Inaplas), Senin (3/11) ini.


Penundaan pembelian ini membuat stok bahan baku plastik melimpah. Menurut Budi, hingga saat ini kelebihan stok hingga mencapai 30.000 ton. Akibat penundaan ini membuat perusahaan bahan baku plastik menderita kerugian. Budi bilang kerugian produsen bahan baku plastik diperkirakan mencapai US$ 25 juta. "Sebabnya mereka beli saat mahal, dan jual saat anjlok," paparnya.

Bukan hanya itu, membanjirnya stok bahan baku plastik juga dipicu oleh meningkatnya pasokan bahan baku dari Timur Tengah dan kawasan Asean lainnya. Budi bilang peningkatan impor bahan baku terjadi dari 11% menjadi 35% atau setara dengan 5.000 ton. "Timur Tengah dan Asean mencari negara yang potensial," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: