KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri poultry mendapat tantangan berat untuk melanjutkan kinerja positif tahun lalu. Awal tahun ini, ada beberapa isu yang bisa memengaruhi laju industri ini. Salah satunya adalah harga bahan pakan ternak. Hal ini mengingat 80% biaya yang harus dikeluarkan oleh industri poultry tergantung pada komoditas itu. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi bilang kondisi harga jagung membuat pelaku usaha harap-harap cemas. Harga jagung yang merupakan komoditas utama pembuatan pakan ternak hingga hari ini masih tinggi. Diakui Desianto antara dua hingga tiga pekan lalu harga jagung memang sempat turun. Meski begitu harganya masih bergerak di atas rekomendasi harga Menteri Perdagangan yakni di kisaran Rp 4.800 hingga Rp 5.100 per kilogram. “Kalau mengacu pada peraturan Kementerian Perdagangan, harusnya ada di harga Rp 4.000 per kg,” kata Desianto ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/3).
Harga bahan pakan ternak menahan kinerja industri poultry
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri poultry mendapat tantangan berat untuk melanjutkan kinerja positif tahun lalu. Awal tahun ini, ada beberapa isu yang bisa memengaruhi laju industri ini. Salah satunya adalah harga bahan pakan ternak. Hal ini mengingat 80% biaya yang harus dikeluarkan oleh industri poultry tergantung pada komoditas itu. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi bilang kondisi harga jagung membuat pelaku usaha harap-harap cemas. Harga jagung yang merupakan komoditas utama pembuatan pakan ternak hingga hari ini masih tinggi. Diakui Desianto antara dua hingga tiga pekan lalu harga jagung memang sempat turun. Meski begitu harganya masih bergerak di atas rekomendasi harga Menteri Perdagangan yakni di kisaran Rp 4.800 hingga Rp 5.100 per kilogram. “Kalau mengacu pada peraturan Kementerian Perdagangan, harusnya ada di harga Rp 4.000 per kg,” kata Desianto ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/3).