KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) masih belum bisa merangkak naik. Bahkan, HBA bulan Mei ini sudah menyentuh angka US$ 81,86 per ton, melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak September 2018. HBA Mei ini terperosok cukup tajam. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, angka itu menukik 7,86% dibandingkan HBA April yang ada di posisi US$ 88,85 per ton. Sebelumnya, HBA April turun 1,89% dibandingkan HBA Maret yang masih bertengger di angka US$ 90,57 per ton. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, pembentukan HBA tersebut merupakan representasi dari kondisi pasar global. Adapun, turunnya HBA Mei masih dipengaruhi adanya pembatasan impor batubara oleh China dan India, serta berkurangnya suplai batubara Australia ke Negeri Tirai Bambu itu. "Sehingga China menambah produksi batubara untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Serta berkurangnya supply batubara Indonesia ke Jepang dan Korea, karena batubara Rusia dan Australia banyak suplai ke Jepang dan Korea," terang Agung saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (7/5). Sebagai informasi, HBA tersebut telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 76 K/30/MEM/2019 tentang harg mineral logam dan HBA untuk bulan Mei 2019. Seperti diketahui, ada empat variabel yang membentuk HBA, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Global Coal Newcastle Index (GCNC), dan Platss 5900 dengan bobot masing-masing 25%. HBa diperoleh dari rata-rata keempat indeks tersebut pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kcal/kg GAR. Pada bulan Mei, penurunan juga terjadi pada empat mineral unggulan. Yakni harga mineral logam acuan emas yang turun menjadi US$ 1.296,44 per ounce dari harga bulan April yang sebesar US$ 1.308,02 per ounce. Penurunan juga terjadi pada komodiats aluminium dimana harga mineral logam acuan menjadi US$ 1.865,59 per dmt dari harga Apri yang senilai US$ 1.866,65 per dmt. Begitu juga untuk tembaga yang turun dari US$ 6.475,48 pada bulan April menjadi US$ 6.442,16 di bulan Mei. Harga mineral logam acuan nikel juga turun dari US$ 13.029,50 per dmt pada bulan April menjadi US$ 13.000,91 per dmt. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga batubara acuan Mei turun 7,86%
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) masih belum bisa merangkak naik. Bahkan, HBA bulan Mei ini sudah menyentuh angka US$ 81,86 per ton, melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak September 2018. HBA Mei ini terperosok cukup tajam. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, angka itu menukik 7,86% dibandingkan HBA April yang ada di posisi US$ 88,85 per ton. Sebelumnya, HBA April turun 1,89% dibandingkan HBA Maret yang masih bertengger di angka US$ 90,57 per ton. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, pembentukan HBA tersebut merupakan representasi dari kondisi pasar global. Adapun, turunnya HBA Mei masih dipengaruhi adanya pembatasan impor batubara oleh China dan India, serta berkurangnya suplai batubara Australia ke Negeri Tirai Bambu itu. "Sehingga China menambah produksi batubara untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Serta berkurangnya supply batubara Indonesia ke Jepang dan Korea, karena batubara Rusia dan Australia banyak suplai ke Jepang dan Korea," terang Agung saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (7/5). Sebagai informasi, HBA tersebut telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 76 K/30/MEM/2019 tentang harg mineral logam dan HBA untuk bulan Mei 2019. Seperti diketahui, ada empat variabel yang membentuk HBA, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Global Coal Newcastle Index (GCNC), dan Platss 5900 dengan bobot masing-masing 25%. HBa diperoleh dari rata-rata keempat indeks tersebut pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kcal/kg GAR. Pada bulan Mei, penurunan juga terjadi pada empat mineral unggulan. Yakni harga mineral logam acuan emas yang turun menjadi US$ 1.296,44 per ounce dari harga bulan April yang sebesar US$ 1.308,02 per ounce. Penurunan juga terjadi pada komodiats aluminium dimana harga mineral logam acuan menjadi US$ 1.865,59 per dmt dari harga Apri yang senilai US$ 1.866,65 per dmt. Begitu juga untuk tembaga yang turun dari US$ 6.475,48 pada bulan April menjadi US$ 6.442,16 di bulan Mei. Harga mineral logam acuan nikel juga turun dari US$ 13.029,50 per dmt pada bulan April menjadi US$ 13.000,91 per dmt. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News