KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) bulan November 2021 melejit 33% atau US$ 53,38 per ton ke level US$ 215,01 per ton dari bulan Oktober yang sebesar US$ 161,63. Kenaikan ini dipengaruhi oleh datangnya musim dingin dan krisis batubara yang dialami Tiongkok sehingga berimbas pada harga batubara global. Analis KGI Sekuritas Nugroho R. Fitriyanto melihat, dengan kenaikan harga HBA tersebut memberikan dampak positif terhadap kinerja emiten batubara. Namun, patut dicermati juga bahwa harga futures batubara pada awal bulan November 2021 mengalami koreksi yang cukup signifikan. Nugroho menilai, kemungkinan koreksi harga batubara di awal November karena kebijakan dari China yang berencana untuk mengintervensi harga batubara untuk menghindari krisis energi di negara tersebut.
"Sehingga kalau diprediksi, di bulan depan HBA juga kemungkinan akan mengalami koreksi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/11). Baca Juga: Kenaikan harga batubara sokong kinerja Bukit Asam (PTBA), simak rekomendasi sahamnya Namun demikan, lanjut Nugroho, secara fundamental memang kebutuhan akan komoditas energi utamanya menjelang musim dingin di negara-negara bagian utara akan terus meningkat sehingga level harga masih memiliki potensi untuk mengalami kenaikan setelah koreksi besar di awal bulan ini. "Meski kami melihat kemungkinan new-high utk harga coal cukup minim. Harga akan stay elevated memasuki 2022 dan diperkirakan berlanjut at least sampai akhir kuartal I 2022," ujarnya.