Harga batubara acuan naik jadi US$ 52,32 per ton



JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) kembali naik tipis pada April 2016. HBA April 2016 tercatat senilai US$ 52,32 per ton atau naik 1,36% dibandingkan dengan HBA bulan lalu senilai US$ 51,62. Adapun HBA Februari 2016 ditetapkan senilai US$ 50,92 per ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, kenaikan HBA pada bulan ini belum sepenuhnya menandakan bahwa pasar komoditi emas hitam tersebut sudah pulih. Menurutnya, kenaikannya kemungkinan bersifat temporer.

"Naik, tapi selisihnya enggak banyak. Masih temporer lah," katanya di Kantor Dirjen Minerba, Selasa (12/4).


Meskipun begitu, dia berharap harga tersebut semakin membaik. Salah satunya berkat konsumsi dalam negeri.

Dia menjelaskan, permintaan batubara untuk pembangkit listrik di dalam negeri melalui program 35.000 megawatt (MW) cukup membantu menahan harga agar tidak kembali jatuh. Hal itu sedikit mengompensasi jumlah ekspor yang kian menyusut.

Adapun, DMO batubara pada tahun lalu mencapai 87,43 juta ton atau naik hingga 14,77% dibandingkan dengan DMO pada 2014 sebanyak 76,18 juta ton. Persentasenya dari total produksi pun mencapai 22,3% atau yang terbesar sejak 2010 di mana DMO tercatat sebesar 23,2%.

Sementara itu, Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia menilai kenaikan harga tersebut cukup positif. Hal itu pun terlihat dari menguatnya beberapa saham emiten batubara di bursa sejak akhir kuartal I/2016.

"Namun, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa tren penurunan harga sudah berakhir," katanya kepada KONTAN, Selasa (12/4).

Dia menyatakan, harga masih berpotensi turun kembali karena kondisi pasar global masih oversupply. Apalagi pertumbuhan kebutuhan domestik masih lambat.

"Demand domestik mungkin baru signifikan di 2018 dan belum terlalu signifikan untuk menahan harga," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan