Harga batubara bergairah, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) optimis kinerja membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) optimistis bisnisnya akan membaik tahun ini, seiring dengan pulihnya industri batubara.

Direktur Mitrabahtera Segara Sejati Burhan Sutanto mengatakan, pemulihan ekonomi memberikan dampak positif pada permintaan batubara, serta diperkirakan akan terus meningkat, baik secara global maupun domestik.

Dari sisi domestik, pemerintah telah menetapkan target produksi sebesar 550 juta metrik ton untuk tahun 2021, relatif sama dengan rencana di tahun 2020 karena pemerintah masih mempertimbangkan pemulihan akibat kondisi pandemi yang terjadi.


Sementara dari sisi global, Burhan menyebut pemulihan perekonomian China serta adanya prospek peningkatan impor batubara di negara tirai bambu tersebut diperkirakan akan meningkatkan permintaan batubara di tahun 2021.

Baca Juga: Dua anak usaha Indika Energy (INDY) teken kerjasama sewa gudang dan kantor

Toh sebenarnya, tren kenaikan harga batubara juga sudah mulai terlihat di pengujung tahun 2020 dan diperkirakan akan tetap bertahan di tahun mendatang. “MBSS memandang optimis tahun 2021, melihat kemajuan program pemberian vaksin dan penanggulangan pandemi saat ini yang akan memberi pelonggaran pembatasan sosial, dan akan mengarah pada pemulihan perekonomian dan permintaan serta harga batubara yang berkelanjutan,” kata Burhan kepada Kontan.co.id.

Namun, MBSS menyadari masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yang berada di luar kendali. Misalkan saja seperti fluktuasi permintaan dan harga batubara.

Oleh karena itu, pada tahun 2021, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) ini berupaya untuk lebih mengembangkan upaya diversifikasi usahanya sehingga memiliki beberapa alternatif sumber pendapatan sebagai upaya menjaga kelangsungan bisnis di masa mendatang untuk meningkatkan margin dan shareholder value. “Bila pandemi global dapat teratasi dengan baik, kami menargetkan pendapatan untuk bertumbuh secara bertahap mendekati kondisi pre-pandemi dalam waktu kurang lebih 2 tahun,” kata dia.

Baca Juga: Mengintip kinerja konglomerasi Grup Indika tahun 2020, siapa yang paling moncer?

Sebagai gambaran, tahun lalu emiten yang bergerak di sektor transportasi komoditas ini membukukan pendapatan senilai US$ 54,86 juta, menurun 29,5% dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai US$ 77,84 juta.

Turunnya pendapatan MBSS pun berdampak pada bottom line emiten ini. MBSS membukukan kerugian bersih senilai US$ 14,98 juta, dari yang sebelumnya masih membukukan laba bersih senilai US$ 1,58 juta pada tahun 2019.

Baca Juga: Jaga kinerja, begini strategi Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati