KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, pergerakan harga batubara terus meroket. Jika merujuk Bloomberg, harga batubara Newcastle kontrak pengiriman Maret 2021 di ICE Futures pada Jumat (4/12) sudah berada di level US$ 75,8 per ton. Level tersebut naik 2,02% dibandingkan penutupan sebelumnya. Tak hanya itu, harga tersebut bahkan dapat dikatakan sudah kembali ke level semula sebelum pandemi Covid-19. Pasalnya, harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Januari silam. Bahkan, jika dihitung secara year to date, harga batubara telah naik 3,34%. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, faktor musim dingin merupakan katalis yang mengangkat harga batubara. Faktor lainnya adalah adanya kenaikan impor batubara di beberapa negara, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan. Australia sebagai salah satu produsen batubara, mencatatkan kenaikan ekspor menjadi 17,24 juta ton pada Oktober atau meningkat 12,03% dibanding bulan sebelumnya.
Harga batubara berpotensi terus naik hingga US$ 80 per ton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, pergerakan harga batubara terus meroket. Jika merujuk Bloomberg, harga batubara Newcastle kontrak pengiriman Maret 2021 di ICE Futures pada Jumat (4/12) sudah berada di level US$ 75,8 per ton. Level tersebut naik 2,02% dibandingkan penutupan sebelumnya. Tak hanya itu, harga tersebut bahkan dapat dikatakan sudah kembali ke level semula sebelum pandemi Covid-19. Pasalnya, harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Januari silam. Bahkan, jika dihitung secara year to date, harga batubara telah naik 3,34%. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, faktor musim dingin merupakan katalis yang mengangkat harga batubara. Faktor lainnya adalah adanya kenaikan impor batubara di beberapa negara, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan. Australia sebagai salah satu produsen batubara, mencatatkan kenaikan ekspor menjadi 17,24 juta ton pada Oktober atau meningkat 12,03% dibanding bulan sebelumnya.