JAKARTA. Harga batubara dalam jangka pendek diprediksi menguat, walau sentimen fundamentalnya tetap negatif. Menurut data Bloomberg, harganya pada Selasa (1/2) lalu menguat 0,7% ke harga US$ 50,85 per metrik ton untuk kontrak pengiriman Maret 2016. Ini dipicu pemerintah China yang berencana mengurangi produksi batubara dan cadangan batubara di China pun menipis. Hingga 2020 nanti, China menargetkan pengurangan produksi batubara sekitar 500juta ton. Menurut data China Coal Transport and Distribution saat ini stok batubara china mengempis dari sebelumnya 7,8 juta ton di akhir tahun 2015, per akhir Februari ini sudah 3,2 juta ton. Selain itu, harga menguat karena data ekonomi produk domestik bruto (PDB) Australia yang meningkat 0,1%. China juga telah menurunkan rasio giro wajib minimum 10 basis poin guna menaikkan pertumbuhan ekonomi China, ini turut memicu kenaikan.
Harga Batubara bisa turun serendah-rendahnya
JAKARTA. Harga batubara dalam jangka pendek diprediksi menguat, walau sentimen fundamentalnya tetap negatif. Menurut data Bloomberg, harganya pada Selasa (1/2) lalu menguat 0,7% ke harga US$ 50,85 per metrik ton untuk kontrak pengiriman Maret 2016. Ini dipicu pemerintah China yang berencana mengurangi produksi batubara dan cadangan batubara di China pun menipis. Hingga 2020 nanti, China menargetkan pengurangan produksi batubara sekitar 500juta ton. Menurut data China Coal Transport and Distribution saat ini stok batubara china mengempis dari sebelumnya 7,8 juta ton di akhir tahun 2015, per akhir Februari ini sudah 3,2 juta ton. Selain itu, harga menguat karena data ekonomi produk domestik bruto (PDB) Australia yang meningkat 0,1%. China juga telah menurunkan rasio giro wajib minimum 10 basis poin guna menaikkan pertumbuhan ekonomi China, ini turut memicu kenaikan.