KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih bergairahnya tingkat permintaan mengerek harga batubara sepanjang semester pertama 2018. Tren bullish batubara ini pun diproyeksi berlanjut, selama permintaan tetap terjaga, terutama dari China. Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, cukup yakin harga batubara masih bakal bertengger di atas level US$ 100 per metrik ton hingga akhir tahun. Namun, harga bisa terkoreksi seiring dengan permintaan dari Negeri Tirai Bambu yang berkurang. "China punya kebiasaan menimbun stok batubara di semester pertama, sehingga mendekati musim dingin, tingkat permintaan akan mulai berkurang," kata Deddy, Senin (2/7). Seperti yang diketahui, batubara kerap digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap maupun bahan penghangat ruangan yang sangat krusial setiap musim dingin tiba. Jika permintaan China berkurang secara signifikan, harga batubara pun bisa jadi tak secemerlang di periode enam bulan pertama ini.
Harga batubara diproyeksi stabil di atas US$ 100 per metrik ton hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih bergairahnya tingkat permintaan mengerek harga batubara sepanjang semester pertama 2018. Tren bullish batubara ini pun diproyeksi berlanjut, selama permintaan tetap terjaga, terutama dari China. Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, cukup yakin harga batubara masih bakal bertengger di atas level US$ 100 per metrik ton hingga akhir tahun. Namun, harga bisa terkoreksi seiring dengan permintaan dari Negeri Tirai Bambu yang berkurang. "China punya kebiasaan menimbun stok batubara di semester pertama, sehingga mendekati musim dingin, tingkat permintaan akan mulai berkurang," kata Deddy, Senin (2/7). Seperti yang diketahui, batubara kerap digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap maupun bahan penghangat ruangan yang sangat krusial setiap musim dingin tiba. Jika permintaan China berkurang secara signifikan, harga batubara pun bisa jadi tak secemerlang di periode enam bulan pertama ini.