Harga batubara kembali nelangsa di perdagangan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga batubara terus memasuki titik terlemahnya di perdagangan dunia. Analis melihat bahwa isu lingkungan jadi faktor dominan pelemahan harga batubara.

Mengutip Bloomberg, harga batubara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 pada Kamis (28/3) berada di level terlemahnya yakni US$ 87,20 per metrik ton. Angka ini anjlok 2,51% dari harga sebelumnya US$ 89,45 per metrik ton. Bahkan sepekan harga batubara turun 2,29%.

Analis PT Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan secara tren, dalam kurun waktu setahun memang harga masih akan anjlok. Namun, kata Wahyu, pelemahan harga pun sangat wajar dan sudah terantisipasi.


"Batubara adalah anak tiri dalam energi karena sentimen isu lingkungan. Batubara memicu kontroversi dan tekanan muncul saat kawasan Barat bahkan China pun lebih memilih energi bersih seperti LNG, energi alam misalnya matahari, angin atau tenaga angin," ujar Wahyu kepada KONTAN, Jumat (29/3).

Isu lingkungan yang tidak bersih dari penggunaan batubara lah yang membuat permintaan menipis. Harga yang anjlok dan terlalu murah juga memicu memicu penutupan tambang batubara dan matinya industri sehingga mengacaukan mining company dan financial sector terkait batubara termasuk pemodalan. "Ini juga mengancam industri dan perekonimian China secara keseluruhan," tandasnya.

Besok, Wahyu memperkirakan dalam kurun waktu jangka pendek harga masih terancam turun. Dari moving average 5,20,50,100 dan 200 masih bergerak diatas garis. Kemudiaj indikator stochastic di area 11,4, RSI 17,22 dan MACD -1.48. Harga menunjukkan pelemahan lebih lanjut.

Besok, dia memproyeksikan harga bergerak di kisaran US$ 86,00 sampai US$ 87,00 per metrik ton. Sementara sepekan bergerak di level US$ 82,00 sampai US$ 89,00 per metrik ton. Dia pun merekomendasikan sell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini